Anies Capres Terkuat 2024 Dibanding Kepala Daerah Lain

Minggu, 23/02/2020 19:47 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri malam tahun baru Imlek di Petak Sembilan. (Foto: Facebook Anies Baswedan)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri malam tahun baru Imlek di Petak Sembilan. (Foto: Facebook Anies Baswedan)

law-justice.co - Hasil Survei Indo Barometer menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan calon Presiden terkuat di antara kepala daerah lainnya di Indonesia. Dengan catatan, jika Pemilihan Presiden (Pilpres) diikuti oleh 6 kepala daerah.

“Anies Baswedan unggul dengan angka 31,7 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari di Jakarta, Minggu, 23 Februari 2020. 

Kemudian, posisi di bawah Anies ada Ganjar Pranowo yang mendapat perolehan 11,8 persen, Tri Rismaharini 9,9 persen, Mochamad Ridwan Kamil 8,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 5,6 persen, dan Nurdin Abdullah 0,8 persen. 

Tak hanya itu, menurut survei yang dilakukan Indo Barometer, Anies juga menjadi calon kepala negara dengan tingkat pengenalan tertinggi dengan angka 91,7 persen. Selanjutnya, Ridwan Kamil 65,8 persen dan Khofifah Indar Parawansa 55,8 persen.

Sementara Tri Rismaharini 49,4 persen, Ganjar Pranowo 47,8 persen dan Nurdin Abdullah 10,7 persen.

Meskipun tingkat pengenalannya tinggi, namun Anies disebut harus tetap waspada karena pengenalan kompetitornya masih di bawah 90 persen.  

“Jika popularitas Ridwan Kamil, Ganjar atau Risma mencapai 90 persen, dinamika suara bisa berubah” tuturnya. 

Ia menjelaskan, salah satu penyebab Anies menjadi kepala daerah yang paling dikenal karena dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Meskipun, populasi warga DKI Jakarta hanya 4 persen dari populasi nasional, status sebagai Ibu Kota Negara dan pusat media massa khususnya televisi membuat liputan kepada gubernur DKI Jakarta sangatlah tinggi. Sehingga, secara praktis menjangkau seluruh penduduk Indonesia. 

“Dari sini lah, antara lain timbul istilah Gubernur DKI Jakarta adalah gubernur rasa presiden,” katanya. 

Kemudian, dalam setiap kontestasi politik, para kandidat harus memperhatikan variabel pengenalan dan kinerja sebagai ukuran rakyat untuk memilih. “Siapa yang paling dikenal dan kinerjanya paling bagus, itu akan dipilih oleh rakyat Indonesia.” tuturnya. (vivanews)

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar