Main HP Sambil Dicas Saat Hujan, Remaja di Bantul Disambar Petir

Sabtu, 22/02/2020 12:22 WIB
ilustrasi korban tersambar petir akibat main hp yg sedag dicas saat hujan (Keepome)

ilustrasi korban tersambar petir akibat main hp yg sedag dicas saat hujan (Keepome)

Yogyakarta, law-justice.co - Kisah manusia disambar petir kembali terjadi Bantul, Yogyakarta pada Kamis (20/2/2020) malam. Seorang remaja bernama M Farhan Al halwani disambar petir saat dirinya tengah bermain ponsel yang sedang dicas dalam sebuah kamar di rumah kakek dan neneknya. Akibatnya Farhan mengalami luka bakar dan rambutnya terbakar.

Hal itu disampaikan oleh neneknya Sariyem yang saat itu terus mencari sang cucu, yang tak diketahuinya disambar petir di dalam kamar rumahnya di Padukuhan Singosaren, RT 05, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta.

"Kulo ningali rambute kobong, matane abang (saya melihat rambutnya gosong dan matanya merah)," Kata Sariyem, neneknya saat kali pertama mendapati cucunya.

Dia menuturkan, saat hujan deras itu, Farhan sedang berada di dalam kamar sambil bermain handphone yang tersambung ke pengisian daya. Tak disangka petir menyambar kamar tersebut.

Diceritakan Sariyem, kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, dirinya pergi dari rumah setelah salat Magrib untuk simakan Alquran di Masjid. Sedangkan cucunya ditinggal sendirian di dalam kamar.

Posisinya sedang tiduran sambil bermain handphone dan memakai earphone atau headphone. Malam itu hujan turun cukup deras disertai petir.

Ia mengetahui cucunya mengalami luka bakar setelah pulang dari masjid. Saat itu, diceritakan dia, sepulang dari masjid dan melihat pintu rumah dalam kondisi terbuka. Keadaan saat itu gelap dan sepi karena aliran listrik di rumahnya konslet.

"Kulo celuk-celuk putu Kulo tapi raono sautan (saya memanggil manggil cucu saya tapi tidak ada jawaban)," ucap dia, ditemui dirumahnya, Jumat (21/2/2020)

Karena dipanggil tidak ada jawaban, Sariyem kemudian mencari cucunya itu ke dalam kamar. Didapati kondisi kamar berantakan.

Headphone dan terminal listrik hancur, kasur berlubang, dan penuh bercak darah. Sementara itu, tiang beton rumah pecah, handphone yang biasa digunakan Farhan kondisinya juga pecah.

Mendapati itu, Sariyem mengaku kaget. Ia kembali ke keluar rumah untuk mencari cucunya. Farhan kemudian ditemukan di rumah pamannya, bernama Aris, kurang dari 50 meter dari rumahnya.

"Kulo ningali rambute kobong, matane abang (saya melihat rambutnya gosong dan matanya merah)," terang perempuan berusia 59 itu.

Saat itu, Farhan sedang diobati oleh pamannya karena diduga tersambar petir saat bermain handphone sambil di-charger. Akibatnya, dia mengalami sejumlah luka bakar serius.

Sariyem mengaku melihat di bagian kedua tangan cucunya itu melepuh dan mengeluarkan darah. Bagian wajah juga terdapat banyak luka seperti luka sayatan.

Paling parah menurutnya ada di bagian leher, pundak bagian kiri, dan dada. Di bagian itu menurutnya banyak mengalami luka gosong.

"Ning pundak, ning gulu, ning dada iku gosong. (Di pundak, dileher dan di dada luka gosong)," terangnya.

Ditambahkan Zamari, cucunya itu memang sering bermain handphone sendirian di dalam kamar.

Saat ini, Farhan dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menjalani perawatan medis. Menurut dia, kondisinya sudah membaik dan sudah bisa diajak komunikasi.

"Saat ini di rumah sakit, kondisinya sudah sadar," ujar dia. (Tribunnews)

 

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar