Mau Dijemput Pakai Kapal Perang, WNI di Kapal Pesiar Kecewa

Jum'at, 21/02/2020 19:33 WIB
Kapal Pesiar Diamond Preincess (Tribunnews)

Kapal Pesiar Diamond Preincess (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Rencana pemerintah untuk menjemput Warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess dengan kapal perang tidak disambut baik. Mereka bahkan mengaku kecewa dengan rencana pemerintah tersebut. Penjemputan WNI ini terkait dengan wabah virus corona yang sempat menyerang penumpang di kapal pesiar tersebut.

Sebelumnya pada Kamis 20 Februari 2020, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji telah menggelar rapat koordinasi, terkait kesiapan Kapal Perang (KRI) Dr Soeharso yang diusulkan mengevakuasi 74 WNI di Kapal Diamond Princess.

Perkiraan perjalanan Surabaya ke Yokohama, Jepang melalui Davao (Filipina) akan memakan waktu 11 hari. Setelah proses evakuasi, perjalanan dari Yokohama ke Surabaya melalui Ranai, Natuna, diprediksi sekitar 15 hari.

Total lama perjalanan termasuk waktu sandar di pelabuhan dan upaya evakuasi adalah 34 hari. Proses evakuasi akan melibatkan 153 awak kapal, termasuk personel petugas kesehatan.

Sasa, salah seorang WNI di kapal pesiar Diamond Princess kepada ABC mempertanyakan langkah pemerintah dalam menjemput wargnya.

"Kami memang `upset` (kecewa) karena mendengar di berita, katanya mau dijemput dengan kapal medis, dan penjemputannya [dari Indonesia ke Jepang] itu lama, empat belas hari," kata dia.

"[Dengan jangka waktu selama itu], sama saja dengan kita dikarantina di sini dong. Jika sudah selesai dikarantina di sini, sebenarnya kita juga akan diberi free tiket pesawat dari perusahaan," lanjut dia.

"Memang [dipulangkan dengan kapal] belum pasti juga sih, tapi kami hampir putus harapan untuk dipulangkan lebih awal."

Sementara itu, pemeriksaan kesehatan terhadap awak kapal sudah mulai dilakukan secara bertahap sejak Kamis (20/2/2020).

"Kemarin sore sebagian sudah mulai dicek kesehatannya. Saya baru dapat giliran siang ini," Sasa menjelaskan.

"Di tesnya di tenggorokan, seperti cotton bud yang besar, dimasukkan ke tenggorokan," jelasnya.

"Kemudian diambil air liur dan lendir di tenggorokan," ujar Sasa.

Meski begitu, ia tetap bekerja seperti biasa, dengan lebih dari 10 jam sehari, karena sebagian besar penumpang baru pulang Jumat (21/2/2020).

"Sasa masih bekerja seperti biasa. setelah ini, kembali lagi kerja."

Kementerian Luar Negeri menyatakan ada 78 WNI yang bekerja sebagai kru kapal Diamond Princess, 4 orang positif virus korona atau Covid-19.

Mereka sudah diturunkan dari kapal dan dibawa ke rumah sakit di Chiba.

Kapal Diamond Princess dijalankan perusahaan Princess Cruises, yang berbasis di Amerika Serikat membawa 3.711 orang, terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.405 kru yang berasal dari 56 negara. (wartaekonomi)

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar