Ancam Perangi Suriah, Tentara Turki Malah Makin Banyak yang Tewas

Jum'at, 21/02/2020 15:34 WIB
 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama dengan Tentara Turki (Tribunnews)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama dengan Tentara Turki (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Turki mengungkapkan dua anggota pasukan mereka terbunuh dalam serangan udara di barat laut Suriah. Peristiwa Jumat (21/2) ini terjadi setelah Presiden Turki Tayyip Erdogan mengancam akan menambah pasukan dan siap melakukan perang terbuka dengan Suriah. Hal itu akan dilakukan oleh Turki setelah gagalnya negosiasi dengan Suriah dan apabila tentaranya makin banyak yang menjadi korban.

Pada bulan ini, setidaknya ada 15 anggota pasukan Turki yang terbunuh di Suriah, setelah pemerintah Presiden Bashar al-Assad memutuskan memperkuat serangan untuk merebut kembali sisa wilayah pemberontak.

Demi menahan meningkatnya ketegangan di provinsi Idlib, pada 12 Februari lalu Erdogan mengancam akan menggelar aksi militer `di semua tempat di Suriah` bila kembali ada pasukan Turki yang terbunuh atau terluka.

Serangan di berbagai front itu memicu pengungsian terbesar dalam sejarah perang Suriah yang sudah berlangsung sembilan tahun. Hampir 1 juta orang meninggal rumah mereka menuju perbatasan Turki, tinggal di pemukiman sementara dan tidur tenda atau di luar ruangan saat cuaca musim dingin mulai menggigit.

Serangan pemerintah Suriah juga mengguncang kerja sama antara Ankara dan Moskow. Kedua negara itu mendukung pihak yang berbeda di Suriah. Ankara sudah mengirimkan ribuan pasukan ke barat laut Suriah demi menahan langkah pemerintah Suriah yang terus maju menuju dekat perbatasan Turki.

Serangan Jumat ini mengancam ketegangan di wilayah tersebut akan terus meningkat. Kemungkinan konflik langsung antara Turki dan Suriah semakin tinggi. Erdogan juga meminta pasukan Assad untuk mundur dari Idlib atau `segera` menghadapi serangan Turki. (wartaekonomi)

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar