Ini Dia 4 Pemicu Serangan Jantung pada Orang Muda dan Terlihat Sehat

Rabu, 19/02/2020 16:23 WIB
Dokter Spesialis: Kelainan Jantung Bawaan Penyebab Hipertensi Paru (foto: deherba.com)

Dokter Spesialis: Kelainan Jantung Bawaan Penyebab Hipertensi Paru (foto: deherba.com)

[INTRO]

Banyak orang menilai penyakit jantung adalah penyakit yang banyak dialami oleh orang tua. Namun, kenyataannya sekarang usia produktif meninggal karena penyakit jantung.Tak hanya berusia muda, pada beberapa kasus mereka juga gemar berolahraga.

Yang terbaru adalah kematian aktor Ashraf Sinclair karena serangan jantung di usianya 40 tahun. Lalu, mengapa mereka bisa mengalami serangan jantung?

Dilansir dari laman the Daily Beast, seorang kardiolog yang fokus pencegahan sekaligus sukarelawan American Heart Association, John Osborne, MD, Ph.D., menjelaskan bahwa penyakit jantung disebabkan oleh faktor risiko yang ia sebut The Big Four (empat besar). Faktor risiko itu karena menderita diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Namun, penting untuk diingat bahwa faktor risiko tidak hanya empat hal tersebut. Kesehatan kardiovaskular yang buruk juga bisa dialami oleh orang-orang yang tampaknya paling sehat.

Pada bulan Februari 2017, misalnya, pelatih kebugaran selebriti Bob Harper, yang dikenal karena melatih individu melalui acara penurunan berat badan di The Biggest Loser NBC, menderita serangan jantung dan mengalami serangan jantung di sebuah gym di Manhattan. Harper yang tahun ini berusia 54 tahun mengatakan kepada the Daily Beast bahwa ia sama sekali tidak mengingat hari di mana serangan jantung tersebut terjadi.

Ia hanya ingat datang ke gym dengan rasa pusing. Hal yang diingatnya hanyalah bangun dari koma setelah dua hari di rumah sakit.
"Saat itu aku merasa sangat bingung. Aku tidak tahu apa yang terjadi dan ketika orang-orang mengatakan apa yang terjadi, aku tidak percaya. Aku malu dan sangat bingung, bagaimana bisa aku mengalami serangan jantung?" katanya.

Serangan jantung yang dialami Harper disebabkan oleh peningkatan level lp(a) atau lipoprotein(a), level kolesterol yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

Kata Osborne, kondisi tersebut memang bisa saja tidak diketahui karena tidak muncul pada pemeriksaan kolesterol rutin oleh dokter. Dengan kata lain, kita harus melakukan pemeriksaan secara khusus pada dokter. Masalahnya, terutama kaum muda dan mereka yang tampak sehat, tidak diperiksa untuk kelainan karena tidak merasa khawatir dengan kesehatan kardiovaskular mereka atau karena dokter pemeriksa tidak berpikir mereka perlu diuji.

"Penyakit jantung membunuh lebih dari 800.000 orang per tahun dan dari 800.000 orang itu, 160.000 orang kebetulan berusia di bawah 65 tahun, jadi itu bukan hanya penyakit orang lanjut usia," kata Osborne.

Sumber : Kompas.com

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar