Pembangkit Listrik Nuklir Sudah Resmi Dikembangkan di Negara Arab Ini

Selasa, 18/02/2020 19:39 WIB
Pembangkit Listrik tenaga nuklir (Tribunnews)

Pembangkit Listrik tenaga nuklir (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Uni Emirat Arab (UEA) kini sudah resmi mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir. Melansir AFP, negeri kaya minyak tersebut telah mengeluarkan lisensi untuk satu dari empat reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir di Barakah.

Jika semuanya berjalan mulus, ini akan menjadi pembangkit listrik tenaga nuklir pertama bagi dunia Arab. Pembangunan pembangkit listrik di pantai Teluk Barat Abu Dhabi dikabarkan memakan dana senilai US$ 22,4 miliar (sekitar Rp 306 triliun).

Pembangkit tersebut dibangun oleh konsorsium yang dipimpin Korea Electric Power Corporation. Ketika beroperasi penuh, keempat reaktor akan menghasilkan setidaknya 5.600 megawatt, 25 persen dari kebutuhan listrik di UEA.

"Operasi penuh Barakah dalam waktu dekat akan berkontribusi pada upaya UEA untuk pembangunan dan keberlanjutan," kata Perwakilan UEA untuk Badan Energi Atom Internasional, Hamad al-Kaabi, Senin (17/2/2020).

Menurut analis setempat, meski kaya minyak, UEA ingin melakukan diversifikasi pada energinya. Ini untuk memenuhi kebutuhan tahun 2050 nanti.

"Ini adalah bagian dari upaya UEA untuk mendiversifikasi ekonomi energinya, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan memproyeksikan citranya sebagai pemimpin regional dalam sains dan teknologi," kata seorang analis Teluk. UEA merupakan produsen minyak mentah terbesar keempat di OPEC.

Barakah seharusnya dijadwalkan beroperasi 2017, tetapi itu ditunda beberapa kali untuk memenuhi peraturan. Emirates Nuclear Energy Corp (ENEC) kemudian mengumumkan menargetkan operasi di kuartal pertama 2020.

Warga yang tinggal dalam jarak 50 kilometer (30 mil) dari pabrik telah diinstruksikan tentang petunjuk keamanan dan apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan. Selain itu, UAE mengatakan tidak akan mengembangkan program pengayaan uranium atau teknologi pemrosesan ulang nuklir.

Selain UEA, Arab Saudi juga telah mengumumkan rencana untuk membangun hingga 16 reaktor nuklir. Namun hingga kini mereka belum mewujudkannya.(cnbcindonesia)

 

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar