Sebut Kerajaan Ciamis Fiktif, Ridwan Saidi Diancam Bakal Dipolisikan

Jum'at, 14/02/2020 14:43 WIB
Budayawan Betawi Ridwan Saidi (Liputan6.com)

Budayawan Betawi Ridwan Saidi (Liputan6.com)

Jakarta, law-justice.co - Budayawan sekaligus sejarawan Betawi, Ridwan Saidi menyebut tidak ada kerajaan di Ciamis, Jawa Barat. Dia juga mengatakan ada kekeliruan dalam penamaan Galuh yang menurutnya berarti brutal.

Pernyataan Ridwan Saidi ini disampaikan pada Chanel YouTube Macan Idealis yang tayang Rabu (12/2/2020).

Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis, Yat Rospia Brata mengatakan, Saidi asal sebut bahwa Galuh berarti brutal. Dia menjelaskan Galuh bermakna hati yang terdalam atau nurani.

"Kata siapa (Galuh berarti brutal)," tegasnya di kompleks Universitas Galuh, Kabupaten Ciamis, Kamis (13/2/2020).

Yat melanjutkan, atas keberadaan dan kebesarannya, banyak instansi yang memakai nama Galuh. Nama tersebut di antaranya dipakai nama universitas dan instansi militer.

"Kami (memakai nama) Universitas Galuh. Kalau dibilang Galuh berarti brutal, masak universitas brutal. Ada juga Brigif Galuh. Ini bahaya sekali (mengartikan Galuh sebagai brutal)," tegas Yat.

Adanya video di Chanel YouTube Macan Idealis yang menyebutkan tak ada kerajaan di Ciamis, Yat meminta Ridwan Saidi membuktikan omongannya. Dia meminta Ridwan datang ke Ciamis dalam waktu 2x24 jam.

"Jika tidak hadir, kami akan laporkan segala persoalan ini ke polisi," kata Yat.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan mengatakan, pemerintah daerah akan menunggu penjelasan dari Ridwan Saidi terkait permasalahan ini.

"Kita tunggu dulu supaya tidak tumpang tindih. Kita ada ultimatum 2x24 jam, (agar) Ridwan Saidi bisa hadir di Ciamis," jelasnya.

Erwan meminta masyarakat Ciamis bisa menahan diri. Masyarakat diimbau tidak saling perang kata di media sosial.

"Mari kita buktikan Galuh bukan berarti brutal. Kita buktikan Galuh mempunyai intelektual, punya hati," jelas dia. (Kompas.com).

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar