Sebut Hanya Dipakai Keturunan Iblis, Menteri India Larang Pakai Burqa

Senin, 10/02/2020 19:27 WIB
larang pemakaian burqa di India (Islami.co)

larang pemakaian burqa di India (Islami.co)

Jakarta, law-justice.co - Raghuraj Singh, Menteri dari Negara Bagian Uttar Pradesh, India menyerukan larangan pemakaian burqa. Pasalnya, busana perempuan yang menutupi wajah itu hanya dikenakan oleh keturunan iblis.

Menteri Tenaga Kerja di Uttar Pradesh itu berbicara pada acara hari Minggu di Agra ketika dia meminta pemerintah melarang pemakaian burqa. Menurutnya, busana seperti itu hanya dikenakan oleh mereka yang keturunan Suparnakha, sosok karakter iblis dalam epik Ramayana, yang hidungnya dipotong oleh Lakshmana, saudara lelaki dari Dewa Rama.

Tak cukup, Singh melanjutkan dengan pernyataan eksplosif yang menyebut burqa dikenakan oleh teroris untuk menyembunyikan identitas mereka. Pernyataan itu untuk menyindir para perempuan yang memprotes undang-undang kewarganegaraan India yang kontroversial.

Undang-undang ini memberikan kewarganegaraan kepada minoritas agama yang dianiaya dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan yang tiba di India sebelum 2015. Namun, undang-undang ini tidak berlaku bagi imigran Muslim.

“Sistem burqa berasal dari Arab. Mereka menyembunyikan wajah mereka karena Dewa Lakshmana telah memotong telinga dan hidung mereka. Mereka yang mengenakan burqa adalah keturunan iblis. Hanya keturunan iblis yang bisa memakai burqa. Tidak ada orang biasa yang bisa mengenakan burqa," katanya seperti dilansir Sputniknews, Senin (10/2/2020).

"Saya juga akan meminta pemerintah negara untuk melarang burqa karena teroris memasuki negara kami mengenakan burqa. Jadi, saudara-saudaraku, kita harus bersatu karena itu perlu untuk menghilangkan preman ini," lanjut Singh yang direkam dan videonya telah menyebar secara online.

Pernyataan itu memicu perdebatan di media sosial ketika beberapa pihak mendukung menteri tersebut atas larangan pemakaian burqa. Bahkan, tidak sedikit pengguna media sosial yang menyerukan India meniru Sri Lanka, yang melarang total pada semua jenis kerudung termasuk burqa.

Kendati demikian, ada beberapa pihak yang terkejut dengan seruan menteri tersebut dan menuduh Perdana Menteri India Narendra Modi bertanggung jawab karena mengatakan bahwa mereka yang menciptakan kekerasan selama protes anti-undang-undang kewarganegaraan dapat diidentifikasi dengan pakaian mereka.

Ini bukan pertama kalinya Singh membuat pernyataan kontroversial seperti itu. Dia baru-baru ini bersumpah akan mengubur hidup-hidup mereka yang meneriakkan slogan-slogan anti-Modi dan Kepala Uttar Pradesh Yogi Adityanath. (wartaekonomi)

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar