Jadi Korban Siraman Air Keras, Novel Dapat Penghargaan dari Malaysia

Selasa, 04/02/2020 16:42 WIB
Penyidik Senior KPK Novel Baswedan (The Jakarta Post)

Penyidik Senior KPK Novel Baswedan (The Jakarta Post)

Jakarta, law-justice.co - Perjuangan keras dan gigih Novel Baswedan dalam memberantas korupsi di Indonesia kini mulai diakui dunia. Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mendapat penghargaan Antikorupsi Internasional 2020 dari Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF) Malaysia.

Pelaksana Tugas (Plt) Juru bicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri menyebutkan salah satu hal mengapa Novel menerima pengahargaan itu adalah kejadian penyiraman air keras yang dia alami.

"Novel Baswedan dianggap sebagai sosok yang tepat menerima penghargaan ini karena pada 11 April 2017 mendapatkan serangan berupa penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal yang menyebabkan kini dua matanya tak bisa melihat dengan normal," ujar Ali kepada wartawan, Selasa (4/2) seperti dikutip Rmol.

Novel juga dikenal sebagai seorang intelektual yang berhasil membuka banyak kasus besar. Tetapi, hal tersebut berbanding terbalik dengan kasus yang dia alami di mana dalam utamanya masih buram.

Dikatakan Ali, penghargaan untuk Novel Baswedan akan diberikan dalam acar peluncuran PIACCF pada 11 Februari nanti.

"Novel Baswedan mendapat undangan dalam rangkaian acara Upacara Peluncuran PIACCF pada Selasa 11 Februari 2020 di Malaysia. Perdana Menteri Malaysia akan menjadi tuan rumah dalam acara ini," jelasnya.

Selain penghargaan itu, lanjutnya, Novel juga telah hadir dalam Sidang PBB di Gedung CR6 Gedung ADNEC, Abu Dhabi, Uni Emirates Arab pada 16 Desember 2019.

Dalam kehadirannya tersebut, Novel berbicara dalam sebuah sesi khusus tentang perlindungan bagi lembaga antikorupsi dan pegawai di dalamnya. Sesi ini adalah bagian dari konferensi yang dihadiri sejumlah negara penandatangan konvensi PBB antikorupsi atau COSP-UNCAC.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar