3 Pilar Kekuatan Real Madrid
Madrid mengangkat trofi Piala Dunia Antar Klub untuk keempat kalinya (Foto: Real Madrid Official)
law-justice.co - Real Madrid menjelma menjadi tim yang paling patut ditakuti di Eropa pada pertengahan musim 2019/2020. Mereka memulai dengan serentetan hasil buruk, tapi perlahan bangkit dan kini memimpin klasemen sementara Liga Spanyol usai menundukkan rival sekota Atletico Madrid di Santiago Bernabeu, Sabtu (1/2/2020) malam, dengan skot 1-0.
Real Madrid menunjukkan keunggulan mereka dalam derbi Madrid dan melanjutkan rentetan kemenangan pada pekan ke-22 La Liga Spanyol. Kini mereka bisa bernafas lega karena terpaut 6 poin di atas Barcelona yang baru akan melakoni laga melawan Levante dini hari nani. Madrid adalah tim yang memilki 3 pilar sebagai kekuatan utama mereka:
1. Sulit Kebobolan
Atletico adalah tim ketiga yang mereka kalahkan dua kali musim ini, di samping Valencia dan Galatasarai. Los Blancos telah melalui 21 pertandingan tanpa satupun merasakan kekalahan, dimana 16 di antaranya mampu mereka menangkan.
Di La Liga Spanyol, 33 poin telah mereka raup dan hanya kehilangan 6 poin. Kekalahan 0-1 atas Real Mallorca pada bulan Oktober lalu, menjadi pil pahit terakhir dan satu-satunya yang mereka rasakan di La Liga. Setelah itu, mereka berangsur bangkit dari penampilan yang kurang meyakinkan di awal musim.
Pada awal tahun 2020 ini, mereka telah memenangkan 4 pertandingan berturut-turut. Menjadi tim yang paling sedikit kebobolan di Eropa, yakni hanya 13 gol dalam 22 pertandingan. Dalam 31 pertandingan yang mereka lakoni di semua kompetisi, Madrid telah menciptakan 16 kali Clean Sheet atau tanpa kebobolan. Pencapaian yang luar biasa di lini belakang.
2. Pelatih yang Sempurna
Zinedine Zidane bisa dibilang sebagai kunci utama kekuatan Madrid saat ini. Bukan tuga mudah mengembalikan mental Raja Eropa dengan kondisi yang terpuruk musim lalu. Ia mengubah wajah Madrid, dari tim yang paling sangar di depan gawang karena faktor Cristiano Ronaldo, menjadi tim yang paling kokoh di pertahanan.
Dalam laga melawan Atletico kemarin, Zidane lagi-lagi menunjukkan kemampuannya meracik skuat. Ia mengambil keputusan yang tepat setelah bermain imbang 0-0 pada paruh pertama. Zidane memasukkan Vinicius Junior untuk menggantikan Isco dan Lucas Vazquez untuk Toni Kroos.
Pelatih berkepala plontos itu paham betul, 5 gelandang tidak akan mampu merobek gawang Atletico. Seperti yang terjadi pada Derbi di Piala Super Spanyol. Karena itu, ia memilih Vinicius sebagai pemain yang cepat di sisi kiri. Hasilnya, Karim Benzema berhasil menjadi penentu.
3. Lolos Ujian Besar
Sebelum pertandingan melawan Atletico, Barcelona tentunya sangat berharap Madrid tergelincir. Klub sebesar Atletico, yang menyingkirkan Barcelona di Piala Super Spanyol, tentu sangat berpotensi menjegal salah satu dari dua tim rivalitas itu.
Namun nyatanya Madrid lagi-lagi mampu mengatasi tekanan dari tim-tim kuat. Sama seperti saat mereka mendapat ujian serupa ketika harus menghadapi Valencia dan Sevilla. Madrid di bawah Zidane lagi-lagi mampu meraup poin sempurna, walau dengan kemenangan tipis.
Raihan tiga poin dalam setiap laga adalah jaminan bahwa tim tersebut serius dalam perburuan kompetisi domestik. Zidane tentunya tidak ingin melihat Barcelona meraih trofi Liga Spanyol untuk yang ketiga kalinya secara berurutan. Mereka tetap akan berada 3 poin di atas Barcelona, jika tim Catalan mampu mengatasi Levante.
Komentar