Ditolak di RI, Ustaz Abdul Somad Makin Berkibar di ASEAN Hingga Turki

Jum'at, 31/01/2020 10:02 WIB
Ulama Ustaz Abdul Somad (amirariau.com)

Ulama Ustaz Abdul Somad (amirariau.com)

Jakarta, law-justice.co - Jadwal dakwah Ustaz Abdul Somad atau UAS di dalam negeri kini tak sepadat sebelum Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Sebelum April 2019 media sosial (medsos) hampir selalu dipadati agenda UAS ceramah di sejumlah tempat di tanah air.

Setelah Pilpres 2019 dan kemudian disusul perceraian UAS pada awal Desember 2019, aktivitas UAS di dalam negeri seperti menurun.

Bahkan, beberapa rencana kegiatan UAS di dalam negeri sempat mendapat penolakan, termasuk di antaranya adalah penolakan dari Kampus Universitas Gajah Mada (UGM).

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Panut Mulyono, membeberkan alasan kampusnya membatalkan kuliah umum yang diisi oleh penceramah Ustaz Abdul Somad (UAS).

UAS dijadwalkan memberikan kuliah umumnya di Ruang Utama Masjid Kampus UGM pada Sabtu (12/10/2019).

Ustaz Abdul Somad saat itu direncanakan menjadi pengisi materi kuliah umum bertajuk `Integrasi Islam dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK): Pondasi Kemajuan Indonesia`.

"Nah saya sebagi pimpinan, oke lah kita mau ngaji, mau berbicara tentang islam dan keilmuan, itu fine, tapi lalu ketika datang dari pembicara itu ada pro dan kontra lalu suara itu banyak sekali ya dibatalkan saja," paparnya.

Masih pada bulan yang sama, Tabligh Akbar UAS di Pondok Pesantren Anak Berkebutuhan Khusus Al Achsaniyyah Pedawang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, juga dibatalkan, tanpa alasan yang jelas.

Bahkan, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah menolak kehadiran UAS untuk memberikan ceramah.

Tetapi, karyawan KPK tetap mengundang UAS dan ceramah bisa berlangsung.

Karena itu, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, pimpinan akan memeriksa karyawan yang telah mengundang UAS.

Meski mendapat penolakan di banyak tempat di tanah air, nama UAS justru makin `berkibar` di luar negeri, terutama di negara-negara di kawasan ASEAN.

Pada Jumat, 24 Januari 2020, UAS menjadi pembicara dalam tabligh akbar di di Masjid Sabihan Gokcen International Airport, Turki, bersama Dato` Azmi Murad.

Hadirin dalam tabligh akbar itu antara lain Persatuan Pelajar Indonesia dan masyarakat Indonesia di Turki.

Di Brunei Darussalam, Ustaz Abdul Somad bahkan tidak hanya memberikan ceramah, tetapi juga mendapat gelar profesor, Selasa (28/1/2020).

Di Malaysia, ada program Safari Malaysia yang berlangsung dari tanggal 2 Februari sampai 9 February 2020.

Sejumlah agenda telah disusun dan akan dihadiri UAS sebagai penceramah.

Minggu, 2 Februari, UAS akan berceramah di Stadion Cheras, Kualalumpur, Malaysia.

Lalu pada Senin, 3 Februari, UAS ceramah di Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin di Putrajaya, Malaysia.

Selasa, 4 Februari di Stadion Malahawati, Syahalam. Rabu (5/2) di Pusat Konvensyen Kuis Bangi. Kamis (6/2) di Masjid Al Azim, Melaka. Jumat (7/2) di Masjid Negeri Kuantan Pahang. Sabtu (8/2) di Dataran Drawbridge Kuala Trengganu.

Simak informasi lengkapnya dalam video berikut ini.

 
 
 
View this post on Instagram

Safari Malaysia 2 - 9 February 2020

A post shared by UAS عبد الصمد (@ustadzabdulsomad_official) on

 

UAS Jadi Profesor di Brunei Darussalam

Pendakwah Ustaz Abdul Somad alias UAS dilantik sebagai profesor kunjungan di Universiti Islam Sultan Sharif Ali (Unissa) Brunei Darussalam.

Sejumlah foto pelantikan UAS sebagai profesor kunjungan Unissa itu, telah diunggah di akun Instagram miliknya di @ustadzabdulsomad_official, Selasa (28/1/2020).

Terkait UAS dapat anugerah profesor dari Unissa Brunei Darussalam tersebut, mengundang komentar warganet.

"Anugerah Visitor Professor kepada UAS dari Universiti Islam Sultan Sharif Ali (Unissa) Brunei Darussalam," tulis akun @ustadzabdulsomad_official.

 
 
 
View this post on Instagram

Anugerah Visiting Professor kepada UAS dari Universiti Islam Sultan Sharif Ali (Unissa) Brunei Darussalam.

A post shared by UAS عبد الصمد (@ustadzabdulsomad_official) on

Di postingan Instagram UAS tersebut terdapat sejumlah foto UAS terima anugerah profesor kunjungan di Unissa Brunei Darussalam.

Salah satu diantara foto-foto yang diunggah UAS di Instagram itu, ada foto sepucuk surat berisi pelantikan UAS sebagai profesor kunjungan di Unissa Brunei Darussalam.

Isinya, UAS sebagai profesor kunjungan Fakulti Usuluddin Unissa oleh pihak Unissa Brunei Darussalam tersebut.

Isi surat itu juga UAS dipercaya jadi profesor kunjungan Unissa.

Pendakwah Ustaz Abdul Somad alias UAS dilantik sebagai profesor kunjungan di Universiti Islam Sultan Sharif Ali (Unissa) Brunei Darussalam. (Tangkap Layar Akun Instagram @ustadzabdulsomad_official)

Lulus S3 di Sudan Bergelar Doktor

Perjuangan Ustadz Abdul Somad dalam menyelesaikan pendidikan S3 di Oumdurman Islamic University berbuah baik.

Ustadz Abdul Somad telah dinyatakan lulus dan meraih gelar Doktor saat ini.

Tidak hanya menambah gelar dalam barisan namanya, yakni Dr H Abdul Somad, Lc, MA; gelar Doktor yang disandangnya juga merubah penampilan Ustadz Abdul Somad.

Perubahan penampilan Ustadz Abdul Somad tersebut terlihat dari sejumlah postingan beberapa hari belakangan.

Terlebih seusai dirinya menjalani Sidang Munaqayah Disertasi Doktor di Ruang Sidang Kantor Lembaga Riset Oumdurman Islamic University Sudan pada Selasa (24/12/2019) lalu.

Perubahan penampilan pria yang bergelar Datuk Seri Ulama Setia negara itu seperti dalam makan malam syukuran.

Momen tersebut diunggah Ustadz Abdul Somad pada Rabu (25/12/2019).

Dalam potret yang turut diunggahnya, Ustadz Abdul Somad yang tengah makan malam bersama Duta Besar Indonesia untuk Sudan, Rossalis Rusman Adenan.

 

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Abdul Somad terlihat mengenakan gamis berwana putih panjang lengkap dengan sorban yang melilit di kepala.

Melengkapi penampilannya yang serba putih, Ustadz Abdul Somad juga terlihat mengalungkan selembar syal berwarna putih yang memanjang hingga menutupi dada.

Pakaian bergaya masyarakat Timur Tengah itu berbanding terbalik dengan pakaian yang dikenakan Ustadz Abdul Somad umumnya.

Ustadz Abdul Somad biasanya hanya mengenakan baju koko yang dipadankan dengan celana panjang.

Sedangkan penutup kepalanya hanya sebuah kopiah berwarna hitam,

Syal yang dikenakannya saat ini hanya sebuah sarung yang dibentangkan melingkari lehernya.

 

Tidak dijelaskan apakah penampilan serba putih itu akan terus dipertahankan Ustadz Abdul Somad dalam setiap kesempatan selanjutnya.

Namun, dalam postingan lainnya, Ustadz Abdul Somad kembali kepada penampilannya yang casual.

Seperti ketika menghadiri acara selamatan yang juga dihadiri kembali oleh Rossalis Rusman Adenan dan keluarga besar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum serta sejumlah perwakilan mahasiswa.

"Kenduri Selametan. Bersama Bpk Dubes dan keluarga besar KBRI Khartoum. Perwakilan-perwakilan mahasiswa,` tulis Ustadz Abdul Somad.

Dalam acara makan malam tersebut, Ustadz Abdul Somad terlihat mengenakan baju koko berwarna putih yang dibalut dengan sweater merah bergaris.

Gamis panjang berwarna putih pun kini berganti dengan celana panjang hitam serta kupluk berwana krem.

 

Latar Belakang Pendidikan

Dikutip dari Wikipedia, Ustadz Abdul Somad merupakan bagian keluarga besar dari seorang ulama asal Asahan, yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I.

Sejak dari bangku sekolah dasar dirinya dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran.

Tamat dari SD Al-Washliyah Medan tahun 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan.

Setelah tamat tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu tahun.

Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996.

Tahun-tahun berikutnya antara 1996–1998 ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

Tahun 1998, ketika Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar ia pun mengikuti tes.

Ustadz Abdul Somad merupakan satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut.

Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Ustadz Abdul Somad berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.

Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.

Kemudian pada tahun 2004, melalui Agence Marocaine de Coopération Internationale (AMCI) dari Kerajaan Maroko, Ustadz Abdul Somad mendapatkan beasiswa pendidikan S2 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat.

Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat diketahui setiap tahunnya hanya menerima sebanyak 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.

Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A, yakni Diplôme d’Etudes Supérieurs Approfondies atau Diploma Studi Lanjutan pada akhir tahun 2006.

Gelar Doktor

Gelar Doktor yang disandangnya pada akhir tahun 2019, berhasil dari Oumdurman Islamic University Sudan.

Gelar tersebut resmi disandangnya usai UStadz Abdul Somad menyelesaikan Sidang Munaqayah Disertasi Doktor di Ruang Sidang Kantor Lembaga Riset Oumdurman Islamic University Sudan pada Selasa (24/12/2019).

Ustadz Abdul Somad dinyatakan lulus dengan predikat mumtaz atau cum laude atas disertasi berjudul `Kontribusi Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asyari Dalam Penyebaran Hadits di Indonesia`.


Sumber: wartakota.tribunnews.com

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar