Begini Strategi Jokowi Cegah Virus Mematikan Asal China

Rabu, 29/01/2020 21:15 WIB
Presiden Jokowi. (lassernewstoday.com)

Presiden Jokowi. (lassernewstoday.com)

law-justice.co - Virus corona asal China kini sudah mulai menjalar ke sejumalh negara. Untuk itu, Indonesia yang berada satu kawasan dengan China diharapkan harus memwaspadainya. Presiden Jokowi pun sudah menyiapkan beberapa langkah untuk mencegahnya masuk ke Indonesia.

"Pemerintah punya opsi evakuasi tapi kota-kota tadi (Wuhan dan 15 kota lainnya) masih dikunci. Tapi komunikasi antara KBRI, mahasiswa, dan warga disana masih baik," kata Jokowi pada rangkaian kunjungan kerja di Puskesmas Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu (29/1/2020) seperti dikutip dari wartaekonomi.

Jokowi menyebutkan bahwa pemerintah pusat bersikap waspada dan siaga dalam menghadapi virus mematikan tersebut. Sementara untuk pencegahan, Presiden mengingatkan agar setiap orang membiasakan hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker bila batuk atau pilek, dan tidak mengonsumsi daging yang tidak dimasak.

"Paling penting waspada, hati-hati," tegasnya

Adapun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah Siaga Satu dalam mengantisipasi tersebarnya virus Corona di provinsi dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa ini.

"Kami, Jawa Barat, sudah di-Siaga Satu-kan, minimal dengan pistol testing suhu. Kemudian semua puskesmas dan rumah sakit sudah Siaga Satu," ujarnya.

Emil pun mengajak masyarakat lebih proaktif untuk menghubungi petugas kesehatan jika dirinya atau orang lain mengalami gangguan kesehatan atau menemukan gejala terkena virus corona mulai dari demam yang berkelanjutan, batuk, sakit kepala, hingga kesulitan bernapas.

"Segera, lebih proaktif melaporkan jika ada gejala batuk dan demam. Walaupun itu sifatnya suspect, tapi tetap harus waspada. Koordinasi antarinstansi dan pintu masuk kami Siaga Satu-kan," ungkapnya.

Dia memastikan bahwa setiap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di 27 kabupaten/kota se-Jabar menjadi rujukan bila ditemukan pasien dengan gejala terkena virus corona.

"Setiap RSUD utama jadi rujukan di tiap kota/kabupaten, tapi utamanya di RSHS (RSUP Hasan Sadikin Bandung). Sampai saat ini, tidak ada temuan (positif virus corona). Pokoknya waspada, apalagi (untuk) pergerakan ke luar negeri saat ini," tandasnya. (wartaekonomi)

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar