Diduga Harun dan Hasto Lari ke PTIK Saat OTT, Mahfud MD Diminta Bicara

Rabu, 29/01/2020 16:10 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuding pernyataan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief soal adanya surat suara sebanyak tujuh kontainer dan telah dicoblos sangat provokatif dan berbahaya (Foto: Tribun)

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuding pernyataan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief soal adanya surat suara sebanyak tujuh kontainer dan telah dicoblos sangat provokatif dan berbahaya (Foto: Tribun)

Jakarta, law-justice.co - Kabar bahwa Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berada di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) saat operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada tanggal 7 Januari 2020 beredar luas di publik. Belakangan informasi yang sama juga terjadi dengan Harun Masiku.

Untuk membukti kebenarannya, politikus Demokrat Andi Arief meminta Menkopolhukam Mahfud MD untuk bericara. Menurutnya Mahfud berwenang untuk menyampaikan hal tersebut.

“Saatnya Menkopolhukam Pak @mohmahfudmd bicara apa benar saat OTT KPK terhadap Komisioner KPU, Hasan Masikhu lari ke PTIK,” kata Andi Arief melalui akun Twitter-nya seperti dikutip dari Suaranasional.com.

Lebih lanjut, Arief juga meminta Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut untuk berbicara soal adanya dugaan penyidik KPK yang disekap di PTIK. Hal itu merujuk pada informasi ada bebrapa penyidik yang mengejar Hasto hingga PTIK.

“Ini bukan wilayah menkumham lagi. Sebagai Menkopolhukam, inilah saatnya bicara,” tegas Arief.

Diketahui, hingga saat ini keberadaan Harun Masiku belum juga diketahui. Meski belum diketahui, KPK tetap menjadwalkan pemeriksaan dirinya sebagai tersangka.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar