Bandara Soekarno-Hatta Ciptakan Ekosistem Kendaraan Listrik

Selasa, 28/01/2020 22:10 WIB
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Suarameredeka.com)

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Suarameredeka.com)

Jakarta, law-justice.co - PT Angkasa Pura II kembali menghadirkan layanan transportasi publik berbasis kendaraan listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soeta). Setelah sebelumnya bersama Blue Bird memperkenalkan taksi listrik Tesla dan BYD, kali ini PT Angkasa Pura II bekerja sama dengan Grab menyediakan 20 unit GrabCar Elektrik yang merupakan layanan taksi online dengan armada mobil listrik Hyundai. 

GrabCar Elektrik diluncurkan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Senin 28 Januari 2020. Acara peluncuran tersebut turut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Adapun GrabCar Elektrik bisa dipesan pelanggan dengan titik awal di Bandara Soekarno-Hatta ke berbagai tujuan. President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan Bandara Soekarno-Hatta ingin menjadi pionir dan terdepan dalam hal penggunaan kendaraan listrik di sektor pelayanan publik. 

Lebih dari itu, Muhammad Awaluddin menjelaskan bahwa Soekarno-Hatta telah mendorong terciptanya ekosistem agar penggunaan kendaraan listrik dapat berkelanjutan.

“PT Angkasa Pura II bersama Blue Bird dan Grab memilih Bandara Soekarno-Hatta sebagai lokasi pertama di Indonesia dalam mengoperasikan armada mobil listrik sebagai transportasi umum. Kemudian, PT Angkasa Pura II menyediakan stasiun pengisian mobil listrik tersebut di Soekarno-Hatta. Kami berharap ekosistem ini dapat semakin berkembang," kata Muhammad Awaluddin dalam keterangan persnya. 

Lebih lanjut dia mengatakan “penggunaan mobil listrik sebagai transportasi publik membantu implementasi eco airport di Soekarno-Hatta. Lebih dari itu, kami ingin mensosialisasikan penggunaan mobil listrik di sektor pelayanan publik, dan harapannya adalah di tempat lain juga menyediakan hal yang sama,” ujar Muhammad Awaluddin.
 
Saat ini sekitar 200 ribu penumpang pesawat dan 50 ribu pekerja dan visitor (non passenger) yang datang dan tiba setiap harinya di Bandara Soekarno-Hatta, menjadikan bandara ini sebagai tempat yang strategis dalam mengkampanyekan penggunaan mobil listrik.
 
“Kami percaya kampanye penggunaan mobil listrik ini akan efektif sehingga mendukung pemerintah yang menargetkan 2 juta populasi mobil listrik di Indonesia pada 2025,” jelasnya.
 
Di Soekarno-Hatta sendiri saat ini sudah digunakan beragam alat transportasi berbasis listrik seperti misalnya Skytrain, Kereta Bandara, skuter GrabWheels, Segway, Boogie Car, dan Baggage Towing Tractor yang dipakai di sisi udara (air side). 

Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan saat ini tengah dijajaki pembangunan fasilitas pengisian daya baterai mobil listrik untuk umum.
 
“Kami ingin semakin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Soekarno-Hatta, bukan sekedar pemakaian mobil listrik saja tetapi juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap,” kata Agus.
 
“Saat ini tengah dijajaki kemungkinan agar Bandara Soekarno-Hatta memiliki sekitar 30 titik pengisian kendaraan listrik yang bisa digunakan untuk umum,” tambahnya.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura II dan PT PLN juga telah menandatangani nota kesepahaman tentang Kerja Sama Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. 

Melalui nota kesepahaman tersebut nantinya bandara-bandara PT Angkasa Pura II bersama sama PLN akan menyediakan infrastruktur pengisian baterai mobil listrik atau dikenal dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Termasuk kedepan, konsep penggunaan sumber energi baru dan terbarukan (renewable energy) di bandara bandara Angkasa Pura II dapat diimplementasikan.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar