Sentil SBY, Rizal Ramli: Boleh Baper, Tapi Jangan Hilangkan Fakta

Selasa, 28/01/2020 15:50 WIB
Ekonom senior, Rizal Ramli (Foto:tribun)

Ekonom senior, Rizal Ramli (Foto:tribun)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mulai angkat bicara soal skandal korupsi di PT Asuransi Jiwasraya. SBY yang menjadi Presiden RI keenam mengaku teringat kembali dengan kasus Bank Century yang dipansuskan oleh DPR, tapi dia tidak takut. Itu dismapaikan SBY ketika ada wacana untuk membuat pansus kasus Jiwasraya beberapa waktu lalu.

Namun, tentang Jiwasraya, pernyataan SBY bahwa kasus PT. Asuransi Jiwasraya bukan masalah besar di zamannya dibenarkan oleh Rizal Ramli (RR). Mantan Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman itu bahkan mengatakan, kerugian yang sempat dialami perusahaan plat merah itu membaik di era SBY.

Mengutip Rmol, Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu turut mengamini bahwa kasus Jiwasraya yang gagal bayar polis nasabah hingga Rp 12,3 triliun terjadi di era Presiden Joko Widodo. Termasuk, potensi kerugian negara yang mencapai Rp 13,7 triliun. “Justru zaman Jokowi pertama jadi rusak berat dan dirampok,” duganya.

Namun demikian, Rizal Ramli tidak sepenuhnya setuju dengan SBY dalam tulisan “Penyelesaian Kasus Jiwasraya Akan Selamatkan Negara Dari Krisis Yang Lebih Besar”. Khususnya mengenai masalah kasus dana talangan Bank Century. Bank Century, kata RR, bukan bank yang berukuran besar.

Artinya, jika mengalami persoalan sulit bayar tidak akan mengakibatkan kerusakan pada sistem perekonomian nasional. Ukuran besar atau kecil sebuah bank dapat dilihat dari dana pihak ketiga atau nasabah yang ada di bank itu.

Dana pihak ketiga di Bank Century sesaat sebelum di-bailout kurang dari Rp 2 triliun. Secara teknis, untuk menyelamatkan Bank Century hanya diperlukan dana sekitar Rp 2 triliun pula. Tetapi kenyataannya, bailout Bank Century menghabiskan uang sebesar Rp 6,7 triliun. Dana itupun diecel atau dicicil selama 8 bulan. “Jadi Mas SBY boleh baper, tapi jangan dong hilangkan fakta,” tandasnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar