Begini Nasib Liga Inggris di TVRI Usai Helmy Yahya Dipecat

Senin, 27/01/2020 19:35 WIB
Helmy Yahya. (bola.com)

Helmy Yahya. (bola.com)

Jakarta, law-justice.co - Salah satu alasan Dewan Pengawas TVRI memecat Helmy Yahya adalah karena adanya program siaran Liga Inggris dan juga Kuis Sipa Berani. Setinggal Helmy, kini kedua program tersebut belum dapat dipastikan nasibnya. TVRI akan berkomunikasi dengan pihak pemegang hak siar untuk kelanjutan tayangan Liga Inggris.

"Kita akan lihat karena kan kita tentu akan punya opsi untuk bertemu dengan Mola karena sebenarnya pemegang right itu adalah Mola TV, Mola nyaman nggak sih kerja sama dengan TVRI dengan kondisi kayak gini? Ini kan juga jadi perhatian kita. Jadi kita harus menjelaskan ke Mola," kata Direktur Program dan Berita TVRI Apni Jaya Putra di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/1/2020) seperti dikutip detikcom.

Mola TV selaku pemegang hak siar memiliki kewenangan mengevaluasi program Liga Inggris di TVRI. Apni mengatakan bisa saja Mola tak nyaman dengan kondisi TVRI saat ini.

"Ya bisa saja bahwa dia evaluasi karena pemegang right itu ada di dalam perjanjian. Dalam perjanjian itu dimungkinkan saja bahwa kalau kami sebagai sublisensi partnernya Mola menganggap nggak nyaman itu menjadi bagian dari Mola untuk mengevaluasinya," ujar Apni.

Apni mengatakan hingga kini belum ada perbincangan lebih lanjut antara antara TVRI dengan Mola. Namun, dia mengatakan ada kesepakatan Mola TV dengan TVRI untuk menyelesaikan sisa musim Liga Inggris tahun ini.

"Belum, kami sudah sepakat kita selesaikan dulu musim ini lalu kita lakukan evaluasi selanjutnya," ucapnya.

Sementara itu, untuk Kuis Siapa Berani, Apni mengatakan Helmy Yahya memberi sinyal tidak melanjutkan acara tersebut di TVRI. Helmy merupakan pemegang hak property Kuis Siapa Berani.

"Kalau kuis sepertinya nggak lagi, Pak Helmy-nya kayaknya sudah, sepertinya kalau dari percakapan Pak Helmy-nya sudah tidak akan memberikan IP (Intellectual Property Right) karena IP-nya punya beliau kan," sebut Apni.

"Kayanya nggak lanjut deh. Tergantung Pak Helmy karena IP punya beliau kalau bilang nggaklah ya nanti tanya Pak Helmy. Tapi yang saya dengar dari Pak Helmy memang dia merasa IP-nya kalau wawancara juga dengan Tempo yang kemarin saya baca juga sepertinya beliau lebih ingin tidak lagi karena kapok juga IP diberikan gratis percuma tapi dia dipermasalahkan," tandasnya.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar