Bongkar Masa Lalu Petinggi Sunda Empire, Roy Suryo: Dia Hanya Wayang

Senin, 27/01/2020 13:46 WIB
Kolase Foto Roy Suryo dan Rangga Sunda Empire. (Seword)

Kolase Foto Roy Suryo dan Rangga Sunda Empire. (Seword)

Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini, Pakar Telematika Roy Suryo membagikan foto metamorfosis petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana.

Ada empat foto yang dibagikan oleh politisi partai Demokrat ini.

Foto pertama ketika Rangga Sasana menggunakan jubah putih dan kepalanya ditutup denan kain surban.

Ada juga foto petinggi Sunda Empire ketika memakai baju batik dan berpeci.

Hingga foto Rangga Sasana berseragam Sunda Empire.

Menurut Roy Suryo dengan temuan foto-foto ini semakin menguatkan analisisnya bahwa Rangga Sasana hanyalah wayang dan ada orang yang menjadi dalang untuk menggerakkan petinggi Sunda Empire tersebut.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam akun Twitternya @KRMTRoySuryo2 pada Minggu (26/1/2020).

Berikut isi cuitannya seperti melansir tribunnews.com:

Tweeps,
inilah "Metamorfosis" dari EDI RAHARJO al. "Pangeran RANGGA" al. "Letnan Jendral NATO Rd RANGGA SASANA" tsb.
Semakin membuktikan Analisis saya di
@ILCtv1

@tvOneNews
lalu bahwa Ybs ini hanyalah WAYANG yg digerakkan oleh Sang DALANG.
Tujuannya jelas, Publik dibuat Ambyar

Sebelumnya, Roy Suryo melaporkan petinggi Sunda Empire atas dugaan pencemaran nama baik dan berita bohong.

Hal ini berkenaan pertemuan awal keduanya saat menjadi narasumber dalam acara talkshow di salah satu TV swasta tanah air.

Seperti yang banyak diberitakan, sebelumnya di acara TV tersebut Rangga Sasana sempat berdebat dengan Roy Suryo soal sejarah PBB dan NATO. Rangga mengklaim, PBB dan Nato justru didirikan di Bandung.

Kini, Roy Suryo pun blak-blakan soal kronologinya sampai melaporkan petinggi Sunda Empire. Hal ini disampaikan pada tayangan iNews Sore pada 24 Januari 2020.

Petinggi Sunda Empire - Ki Agung Rangga Sasana (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Roy Suryo mengaku, sehari setelah acara TV yang dihadiri dirinya dengan Rangga Sasana, banyak yang mengakses Wikipedia dan ketahuan bahwa ada yang mengubah data di Wikipedia menggunakan akun anonim.

"Selepas salah satu TV swasta pada Selasa lalu, pada hari saat itu disebut-sebut bahwa PBB lahir di Bandung, NATO lahir di Bandung.

Itu ternyata hari berikutnya, salah satu referensi yang banyak diakses masyarakat yaitu Wikipedia, ini ternyata secara tidak ilmiah, secara tidak sopan saya katakan itu telah diubah dengan akun anonim," katanya.

Menurutnya, akun anonim tersebut memasukkan data yang salah. Setelah ditelusuri, akun anonim itu disebut mengarah ke Sunda Empire.

"Ini menurut saya bahaya, saya tidak hanya malaporkan saya sendiri melaporkan nama baik, tetapi saya ingin menyelamatkan Indonesia dari kabar bohong yang ditulis di Wikipedia, ada data yang salah oleh orang anonim dan orang anonim itu adalah Sunda Empire, yang ini yang saya laporkan," katanya.

Roy Suryo juga menceritakan bagaimana cara sampai menemukan akun anonim itu mengarah ke Sunda Empire.

Ia menyebut, perubahan data di Wikipedia dilakukan pada 22 Januari 2020. Kemudian, ditelusuri alamat IP-nya.

Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo (TRIBUNNEWS/CHAERUL UMAM)

"Terbukti pengubahannya baru tanggal 22 Januari kemarin dan IP nya sudah kita lidik sudah kita catat dan munculah nama Sunda Empire, sebelumnya tidak dibuat atau disamarkan dalam anonim," kata Roy Suryo.

Kemudian Roy Suryo menjelaskan, hal itu disebut bisa melanggar hukum karena melakukan perubahan dan data di Wikipedia tidak sesuai dengan data aslinya.

"Ada fakta hukum mengatakan bahwa ada kebohongan yang dilakukan pada saat perubahan Wikipedia dan itu melanggar UU ITE Nomor 19 Tahun 2016, clear sekali di situ ada pasal yang dilanggar karena pengubahan itu tidak sama dengan aslinya ," ujarnya.

Tak hanya sekali, ia juga kembali menjelaskan mengubah data di Wikipedia yang tak sesuai dengan sumber aslinya termasuk perbuatan yang melanggar hukum.

"Fakta hukumnya mengatakan pengubahan di Wikipedia itu sudah melanggar hukum dan apa yang ditulis itu adalah bohong karena tidak sesuai dengan referensi aslinya yang ada di Wikipedia," kata Roy Suryo.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar