Kritik Maskapai Lewat Vlog, Pria Jerman Ini Dapat Ancaman Pembunuhan
Travel Vlogger John Cahill (John Cahill/You Tube)
law-justice.co - Seorang vlogger asal Jerman mengkritik maskapai Singapore Airlines dalam reviewnya. Dia mendapat ancaman pembunuhan yang dikirimkan lewat media sosial.
dilansir dari SCMP, travel vlogger bernama Josh Cahill mereview maskapai Singapore airlines yang di dalamnya terdapat kritikan terhadap fasilitas pesawat. Dia mendapat lebih dari 100 pesan kasar yang datang dari Facebook, Instagram, Twitter, halaman You Tube dan Instagramnya bahkan ancaman pembunuhan.Cahill yang menaiki pesawat dari London ke Singapura selama 13 jam memuji makanan dan kursi dalam penerbangan. Tapi dia mengatakan awak kabin adalah "kekecewaan terbesar" dalam penerbangan. Dia menjelaskan bahwa awak kabin memiliki "kebijakan tanpa keterlibatan" dan sedikit melibatkan waktu untuk penumpang.
Dalam penerbangannya Cahill telah membayar 1.200 SGD atau sekitar Rp 12 juta untuk tiket yang menurutnya tidak sepadan dengan yang dia terima. Menurutnya maskapai lain menawarkan harga yang lebih murah dengan lebih banyak penawaran."Tapi untuk keseluruhan, ini adalah produk brilian, jangan salah paham," katanya dalam video.Sejak dia membagikan reviewnya di Youtube, media sosialnya telah mendapat komentar pedas dari pendukung Singapore Airlines. Mereka mengatakan judul video Cahill berlebihan."Judulmu pastinya melewati batas. Jangan memulai atau membuat kesimpulan berdasarkan penerbangan pertama," kata akun instagram @alicetan.93Komentar lain mengatakan bahwa awak kabin memiliki banyak penumpang dan tidak berkewajiban untuk berbincang ringan dengan mereka. Pelayanan semacam itu dapat dicari di kelas pertama atau kelas bisnis.Bahkan ada komentar yang mengatakan akan unfollow youtube channelnya karena hal ini. Menurutnya, Cahill tidak bisa membandingkan maskapai satu dan lainnya."Bagaimana kamu bisa membandingkan SIA ke BA atau CA? Saya senang terbang bersama SIA selama bertahun-tahun. Saya akan unfollow channell Anda," tulis akun @monkey_wrench_01 di instagramBanyak komentator juga menunjukkan bahwa anggota awak kabin memiliki banyak penumpang untuk cenderung dan tidak berkewajiban untuk berbicara ringan dengan penumpang, dan bahwa layanan yang dipersonalisasi tersebut dapat dicari di kelas pertama atau kelas bisnis."Semua yang saya berikan adalah umpan balik yang jujur berdasarkan pengalaman saya," kata Cahill. (detik)
Share:
Tags:
Komentar