Pembelaan Moeldoko Tentang Ada 1 Tersangka Jiwasraya Pernah di KSP

Jum'at, 24/01/2020 15:30 WIB
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko (Foto: Detik)

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko (Foto: Detik)

Jakarta, law-justice.co - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (purn) Moeldoko angkat bicara soal adanya salah satu tersangka kasus Jiwasraya, Hary Prasetyo yang pernah menjadi pejabat KSP. Moeldoko mengatakan dirinya tidak berhubungan lagi dengan Hary yang pernah menajbat sebagai Direktur Keuangan Jiwasraya tersebut.

"Begini lo, saya ulangi lagi, Jiwasraya sama sekali tidak ada hubungannya sama Moeldoko, KSP, jauh, jauh sekali," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/1/2020) seeprti dikutip dari detikcom.

"Nggak ada hubungannya dengan KSP. Jangan membangun persepsi, halusinasi. Ini 2024 masih jauh, jangan nembak yang nggak-nggak," sambungnya.

Namun, mantan Panglima TNI tersebut tak memungkiri bahwa Hary memang pernah bekerja di KSP. Dia pun menilai itu adalah sebuah keteledoran bagian SDM karena tak melakukan pengecekan secara mendetail.

"Tetapi bahwa Pak Hary itu pernah di KSP, iya. Pertanyaannya, kok bisa ke sini? La itu mungkin di situ kita ada keteledoran SDM kita untuk mendalami. Tapi persoalannya, kita nggak ngerti siapa background sesungguhnya. Karena saat itu Jiwasraya belum seperti saat ini," tuturnya.

Moeldoko tak mempermasalahkan jika terus dikaitkan. Namun dia kembali menegaskan KSP maupun dirinya tak berkaitan dengan Hary maupun Jiwasraya.

"Jadi, kalau mau ngait-ngaitkan, silakan saja, nggak apa-apa. Tapi saya juga punya hak dong. Kalau itu nyinggung-nyinggung, saya juga bisa punya alasan untuk membela diri. Saya katakan nggak ada sama sekali. Nanti bisa dilihat kok itu apakah pernah itu Hary setor ke gue, kan ada di BAP. Nanti di BAP akan menyampaikan dengan jelas," ujar Moeldoko.

Sebelumnya, anggota Komisi III Fraksi Demokrat Benny K Harman meminta Kejagung memanggil siapa yang membawa Hary Prasetyo ke KSP. Dia juga menyinggung soal Pemilu 2019.

"Hary Prasetyo pernah di KSP dua tahun, atau lima tahun, atau setahun. Dan menjadi Tenaga Ahli Utama di sana, mestinya dipanggil, siapa yang bawa dia ke sana. Kan gitu, Pak," kata Benny dalam rapat dengan Jaksa Agung di gedung DPR, Jakarta, Senin (20/1).

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar