Kaya Raya Meski Tidak Punya Penghasilan Tetap, Ini Rahasianya

Sabtu, 25/01/2020 22:03 WIB
Ilustrasi (BBC)

Ilustrasi (BBC)

law-justice.co - Berpenghasilan tidak tetap mungkin menjadi pilihan terakhir bagi sebagian orang. Pasalnya, banyak yang harus diperhitungkan dengan pemasukan yang tidak tetap itu. Bagaimana menyesuaikan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan, sekaligus menyiapkan untuk investasi di masa depan, menjadi tantangan tersendiri.

Tapi, bukan berarti Anda tak punya kesempatan untuk memiliki tabungan berlimpah. Tiffany Aliche, pakar keuangan pribadi dan pendiri The Budgetnista, mengatakan dengan anggaran yang sederhana dan realistis bahkan Anda bisa menikmati hidup layaknya pekerja tetap. 

Berikut adalah lima langkah yang Aliche sarankan untuk mengatur anggaran jika penghasilan bulanan Anda cenderung berfluktuasi.

1. Hitung Budget Kebutuhan Dasar Anda

Hitung sangat rinci berapa kebutuhan minimal Anda sebulan, bahkan diibaratkan jika Anda harus bertahan hidup dengan makan mi instan setiap hari selama sebulan. Artinya angka tersebut lah yang minimal harus Anda dapatkan dalam sebulan untuk bisa jalani hidup. 

"Itu adalah anggaran `mi instan Anda, dan Anda tidak harus berada di kondisi itu, tetapi Anda harus tahu apa isinya di atas kertas," kata Aliche. Setelah Anda menghitung seperti apa jumlah uang itu, maka Anda tahu persis berapa banyak yang harus Anda hasilkan selama sebulan.

2. Tentukan Alokasi Hidup dengan Persentase

Kalau Anda punya penghasilan tetap, biasanya alokasi bulanan langsung ditentukan jumlahnya. Misal Anda dapat Rp 10 juta sebulan, sekitar Rp 2 juta untuk sewa rumah, lalu Rp 1 juta untuk transportasi dan lainnya. 

Tapi, kalau penghasilan Anda tak tetap, cara tepat untuk alokasi adalah dengan menentukan persentase. Pertama-tama tentunya 10-20% untuk pajak, lalu potong dengan anggaran dasar yang disebut di atas untuk kebutuhan hidup utama. Jangan lupa sisihkan untuk menabung, dan jika Anda memiliki utang diupayakan jangan sampai lebih dari 25% alokasi hidup Anda. 

3. Pisah-pisahkan Rekening

Terkadang Anda perlu memisahkan rekening uang Anda untuk melihat apa yang sebenarnya Anda miliki, kata Aliche. Dia merekomendasikan Anda memiliki beberapa rekening yang didedikasikan untuk tujuan tertentu. 

Pertama, miliki akun deposit di mana pemberi kerja dapat langsung menyetor pembayaran Anda.

Kemudian Aliche merekomendasikan untuk memiliki akun terpisah hanya untuk tagihan, serta beberapa rekening tabungan. "Saya benar-benar percaya memotong rekening tabungan saya menjadi tujuan besar dan besar. Saya mungkin memiliki tabungan rumah, tabungan mobil, dan tabungan pesta ulang tahun yang besar," katanya.

4. Siapkan Pot Besar

Masih menyambung dari tips sebelumnya, soal pemisahan rekening. Pastikan terdapat satu akun rekening yang menjadi pot besar, yang akan jadi andalan biaya hidup Anda tiap bulan. 

Misalkan, anggaran dasar hidup Anda adalah Rp 3 juta per bulan. Namun, bulan ini Anda mendapat pemasukan hingga 3 atau 4 kali lipat anggaran dasar. Katakanlah Rp 10 juta. 

Anda bisa menaruh lebih uang Anda di pot besar itu, yang biasanya Rp 3 juta menjadi Rp 6 juta. "Uang di pot itu yang akan membiayai Anda," kata Aliche. 

Sisanya, Anda taruh di tabungan investasi dan lainnya. Nah ketika suatu waktu Anda mendapat penghasilan kurang dari biaya minimal bulanan atau bahkan pas-pasan, Anda tak perlu khawatir. Sebab, Anda masih ada dana di pot besar hasil penyisihan pendapatan Anda di bulan lalu.

5. Jadilah Seperti Tupai

Tupai (ya, binatang itu) adalah penabung yang sangat cerdas, kata Aliche, dan dia ingin Anda melakukan hal yang sama karena kebanyakan dari kita adalah penabung yang mengerikan.

Ketika ada satu ton biji di musim gugur, tupai cenderung bekerja paling keras dan mengumpulkan sebanyak mungkin. Manusia cenderung melakukan yang sebaliknya, kata Aliche. "Ketika uang mengalir masuk kita cenderung menghabiskan paling banyak," katanya.

Tapi Aliche menyarankan Anda melakukan yang sebaliknya yakni jadilah seperti tupai dan ketika Anda memiliki uang yang benar-benar mengalir masuk, bersandarlah, bekerja lebih keras, dan berhemat.

Sumber: CNBC Indonesia

(Liesl Sutrisno\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar