Benarkah Hangar 18 Dijadikan Gudang untuk Menyimpan Para Alien?

Minggu, 19/01/2020 15:15 WIB
Arsip Hangar 18 (Local.Info)

Arsip Hangar 18 (Local.Info)

law-justice.co - Eksistensi makhluk asing di planet lain masih misteri dan terus diteliti oleh ilmuwan di Bumi. Berbagai upaya dilakukan. Salah satunya dengan mengirimkan satelit atau wahana antariksa menuju planet di luar Bumi, termasuk mencari keberadaan alien.

Seusai Perang Dunia II, seorang pilot bernama Kennet Arnold mengaku melihat benda asing di langit yang menyerupai pesawat. Benda itu kemudian disebut sebagai unidentified flying object atau UFO. Penampakan UFO di dekat Gunung Rainier, Washington DC, Amerika Serikat, terjadi pada 24 Juni 1947.

Seperti dilansir dari History, Arnold segera membuat laporan, isinya menggambarkan peristiwa yang dialaminya. Dalam laporannya, ia menceritakan ada benda terbang berwarna perak berkilau melewati Gunung Rainer.

Penampakan UFO secara luas menjadi insiden pertama pada era modern dan mengarah pada istilah piring terbang.

Mencari Pasukan Marinir
Perang Dunia II adalah awal dari perkembangan roket dan senjata terbang lain. Sejumlah pilot sekutu yang menerbangkan pesawat pada malam hari harus berhati-hati dengan pergerakan benda terbang.

Setelah perang berakhir, kehati-hatian ini tetap menjadi bagian yang dilakukan pilot saat menerbangkan pesawat pada malam hari. Kejadian nyaris sama dialami pilot bernama Kennet Arnold. Dia merupakan pilot pesawat yang berpengalaman dan punya 9.000 jam terbang.

Arnold mendapat tugas untuk mencari pesawat Korps Marinir C-46 yang dilaporkan turun di Cascades, dekat lereng barat daya Gunung Rainier. Bersama rekannya, dia terbang dengan pesawat DC-4.

Mengutip laman Wired, dalam pencarian ini dia tak menemukan apa-apa. Setelah itu dia harus berkeliling untuk melanjutkan perjalanan kembali.

Pada ketinggian 2.804 meter, ia dikejutkan dengan sesuatu berwarna cerah dan terang di depannya. Awalnya ia mengira hampir menabrak pesawat lain, tetapi ketika melihat ke arah cahaya datang, sembilan pesawat berjejer rapi menuju Gunung Rainer.

Pesawat aneh tanpa ekor, dan tak bisa dikejar ini diperkirakan memiliki kecepatan hingga 1.931 kilometer per jam. Tadinya, Arnold berpikir apa yang dilihatnya adalah uji terbang pesawat militer. Namun, pihak militer tidak melakukan uji terbang selama peristiwa tersebut.

Dunia heboh dengan laporan Arnold. Ada yang mencibir dan tak sedikit orang percaya akan kedatangan makhluk luar angkasa ke bumi.

Laporan Arnold juga mendapat perhatian dari pemerintah Amerika Serikat. Pihak Angkatan Udara AS memulai penyelidikan khusus dengan “Sign Operation” untuk mengungkap ini semua.

Menurut pihak Angkatan Udara AS, apa yang dilihat Arnold di Gunung Rainier mungkin saja uji coba pesawat Uni Soviet yang berhasil dikembangkan. Mereka juga mengungkapkan bahwa hal itu adalah fatamorgana Arnold belaka.

Sign Operation digantikan Proyek Grudge pada 1949 untuk pelaksanaan dan penyelidikan panjang mengenai UFO. Tak lama berselang, proyek ini berubah menjadi Proyek Buku Biru.

Hasil penyelidikan mengungkap 12.000 penampakan UFO atau peristiwa terkait dari 1952 hingga 1969. Sebagian besar fenomena tersebut ternyata hanyalah efek dari alam. 

Hangar 18 pangkalan militer Wright-Patterson

Pada 1952 pangkalan Wright-Patterson membentuk unit investigasi UFO dengan nama sandi Project Blue Book. Pada 19 Juli tahun yang sama unit itu langsung bekerja keras karena sejumlah orang dan radar militer mendeteksi adanya piring terbang di sekitar Gedung Putih.

Militer AS ketika itu bahkan harus mengerahkan pesawat-pesawat tempur F-94 untuk mengejar UFO-UFO tersebut.

Uniknya, seperti diwartakan History Channel, terjadi kejar-kejaran di udara antara jet tempur F-94 dengan piring-piring terbang tersebut.

"Ketika operator radar melihat objek-objek tersebut terbang melewati Gedung Puting, UFO-UFO tersebut berhenti seperti sedang bercanda," tulis History Channel.

Tetapi ketika dua jet F-94 mendekati lokasi mereka, UFO-UFO tersebut tiba-tiba hilang dari deteksi radar. Objek-objek itu baru benar-benar hilang pada 20 Juli dini hari.

Kala itu kisah kejar-kejaran jet tempur AS dengan UFO menghiasi halaman depan surat-surat kabar di AS.

Para petinggi militer AS ketika ditanya oleh wartawan soal insiden tersebut malah membantah soal keterlibatan UFO dan mengatakan bahwa objek-objek terbang asing itu hanya fenomena cuaca.

Pemimpin Project Blue Book, Kapten Edward Ruppelt, kecewa dengan penjelasan para atasannya. Ia dan para bawahannya sangat yakin apa yang mereka lihat langsung dan di radar bukan fenomena cuaca, tetapi UFO.

Tetapi ada kisah lain yang mengatakan bahwa sebenarnya Project Blue Book berhasil menemukan puing-puing UFO dan puing-puing itu disimpan di Hangar 18 pangkalan militer Wright-Patterson.

Rumor ini tak pernah diklarifikasi oleh militer AS. Project Blue Book, demikian kata Angkatan Udara AS seperti dilansir ABC, menyimpulkan bahwa keamanan nasional AS tidak terancam oleh UFO dan tidak ada yang namanya penampakan kendaraan dari luar angkasa.

Hanya saja seorang Senator AS bernama Barry Goldwater, dalam sebuah wawancara dengan New Yorker pada 1988, bercerita bahwa ia pernah meminta akses untuk masuk ke Hangar 18 pangkalan Wright-Patterson kepada sahabatnya Jenderal Curtis LeMay.

"Jangankan masuk ke tempat itu, mengulang kembali permintaan ini saja kamu tak boleh," jawab LeMay kepada Goldwater

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar