Peternak Ini Tewas Dimakan Babi-nya Sendiri Usai Serangan Jantung

Sabtu, 18/01/2020 14:02 WIB
Ancaman Flu Babi Afrika Meningkat (Foto:globalmeatnews.com)

Ancaman Flu Babi Afrika Meningkat (Foto:globalmeatnews.com)

Jakarta, law-justice.co - Setelah pingsan karena dugaan serangan jantung, seorang peternak dimakan oleh babi-nya sendiri di Polandia.

Pria berusia 71 tahun, yang disebut-sebut di media lokal sebagai `Tuan Krzysztof`, saat itu pergi untuk mengambil air. Dan air tersebut berasal dari sumur di tanah pertaniannya di desa Osiek, Polandia barat daya.

Dia kemudian pingsan, lalu 12 babi Mangalica Hongaria melahapnya. Jenazahnya ditemukan oleh seorang tetangga yang mencarinya, setelah tidak melihatnya sejak Malam Tahun Baru.

Ketika tetangga itu tiba, dia menemukan tumpukan tulang dan pecahan tengkorak.

Juru bicara jaksa penuntut Magdalena Serafin mengatakan kepada media setempat: "Mayat seorang pria ditemukan oleh seorang tetangga yang memberi tahu layanan darurat."

"Pria itu terakhir kali terlihat pada 31 Desember ketika dia pergi mengambil air dari sumurnya, tempat mayat itu ditemukan," tambahnya seperti melansir viva.co.id.

Dia menambahkan: "Sepertinya babi miliknya memakannya."

Menurut tetangga, Krzysztof memiliki masalah kesehatan dan ketika mencoba untuk mendapatkan air dari sumur ia diduga pingsan.

Jaksa mengatakan dia mungkin juga menderita serangan jantung.

Seorang tetangga berkata: "Babi-babi ini sangat besar. Kami takut pada mereka dan tidak mendekat."

Mangalica adalah jenis babi Hungaria domestik, dan dikembangkan pada abad ke-19 oleh persilangan keturunan Hungaria dengan babi hutan Eropa.

Perselisihan kini telah merebak tentang nasib babi-babi itu. Penduduk setempat berdebat, apakah mereka harus dimusnahkan atau tidak.

Dokter hewan setempat khawatir jika babi-babi itu dibunuh, dagingnya mungkin akan dijual di pasaran dan dijual sebagai bacon dan sosis.

Sementara itu, Katarzyna Trotzek dari suaka babi `Chrumkowo` berkata: "Saya tidak percaya babi memakan mayat. Kami melakukan kontak dengan babi setiap hari. Meskipun kelaparan, tidak pernah memakan mayat."

Investigasi masih berlanjut, untuk mengetahui penyebab sebenarnya kematian dari peternak ini.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar