Suara Berdengung Terdengar di Bumi, Ternyata Ini Sebabnya
Ilustrasi (Ist)
law-justice.co - Sekitar 7000 gempa tektonik dan ratusan sinyal seismik ternyata mengakibatkan terdengarnya dengungan suara di muka bumi. Hal itu diungkapkan oleh sejumlah peneliti yang menelusuri asal muasal suara bergemuruh yang terjadi di beberapa negara di dunia.
Gempa tektonik adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempeng plat tektonik. Selain itu, gempa terjadi karena besarnya tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antar lempeng batuan dalam perut Bumi.
Gempa tektonik dan sinyal seismik ini teridentifikasi sekitar 22 mil di lepas pantai bagian timur. Para peneliti juga menemukan ada penurunan permukaan pulau sebesar 7 inci akibat gempa.
"Kami menafsirkan ini sebagai tanda runtuhnya ruang magma yang ada di lepas Pantai Mayotte," kata Peneliti Eleonora Rivalta dari Pusat Penelitian Jerman Geosciences GFZ.
Peneliti lain dari Universitas Potsdam Jerman, Torsten Dahm memprediksi Pulau Mayotte akan kembali dilanda gempa tektonik tahun ini karena kerak bumi di atas reservoir yang dalam bisa terus runtuh dan memicu gempa yang lebih kuat.Ahli Geologi asal Azerbaijan Elchin Khalilov menjelaskan secara ilmiah asal muasal terompet dari langit yang terdengar di beberapa negara. Menurutnya, suara tersebut berasal dari gelombang akustik-gravitasi.Salah satu penyebab munculnya gelombang suara tersebut adalah meningkatnya aktivitas gelombang matahari yang membentuk jilatan api. Selain itu ada juga implus gravitasi dari inti bumi."Faktanya adalah bahwa percepatan drift magnet bumi di kutub utara yang meningkat lebih dari lima kali lipat antara tahun 1998 dan 2003 dan ini mengarah ke intensifikasi proses energi dalam inti Bumi, karena proses di dalam inti dan luar inti yang membentuk medan geomagnetik bumi," kata Elchin (CNNIndonesia.com 27 Mei 2015).
Berkaitan dengan aktivitas matahari yang meningkat sejak tahun 2011, intensifikasi proses energi dalam inti Bumi dapat memodulasi medan geomagnetik melalui serangkaian proses fisik di ionosfer.
Di tingkat batas atmosfer tersebut menghasilkan gelombang akustik-gravitasi yang beberapa telah didengar oleh orang-orang dalam bentuk frekuensi suara rendah yang menakutkan di berbagai bagian planet Bumi.Sumber: CNN Indonesia
Komentar