Softbank Bantah Luhut Soal Nominal Investasi Ibu Kota Baru

Jum'at, 10/01/2020 22:15 WIB
Luhut Binsar Panjaitan (Anadolu Agency)

Luhut Binsar Panjaitan (Anadolu Agency)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Softbank Masayoshi Son menegaskan, pihaknya belum memutuskan berapa uang yang digelontorkan untuk berinvestasi di Ibu Kota baru Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, hal ini ia sampaikan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Pertemuan tersebut diketahui membahas rencana investasi perusahaan asal Jepang itu untuk pembangunan Ibu Kota baru RI di Kalimantan Timur.

Saat membuka pertemuan, Masayoshi menyatakan bahwa Jakarta sebagai Ibu Kota RI saat ini mempunyai sejarah dan kesuksesan, namun juga sejumlah isu.

"Jadi dengan proyek Ibu Kota baru yang Anda siapkan, saya pikir ada kesempatan kerja sama potensial yang dapat kita diskusikan," kata Masayoshi.

Sementara itu, Presiden Jokowi juga menginformasikan kepada Masayoshi mengenai perbandingan Jakarta dengan ibu kota baru yang akan dibangun di Penajam Passer Utara-Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Jokowi menjelaskan, luas lahan DKI Jakarta saat ini hanya 66.000 hektar, jauh lebih kecil dari rencana ibu kota baru, yakni seluas 410.000 hektar.

Setelah itu pertemuan digelar tertutup dari media. Usai pertemuan, kepada wartawan Masayoshi mengungkapkan bahwa belum ada nilai investasi yang disepakati kedua pihak.

"Kami belum memustukan angkanya, kami baru mendiskusikan potensi-potensinya," kata dia.

Namun, ia mengakui Softbank tertarik dengan konsep ibu kota baru, misalnya kota teknologi, kota pintar dan kota

Diketahui, pernyataan Masayoshi berbeda dengan yang diungkapkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya.

Menko Luhut mengatakan bahwa Softbank telah mengungkapkan ketertarikannya untuk berinvestasi sebesar sebesar 100 Miliar Dollar AS di Ibu kota baru.

"Jumat akan datang Masayoshi Son, dia mendesak saya terus, dia mau investasi sampai 100 miliar dolar AS. Bagi saya ini too good to be true," ucap Luhut pada Selasa lalu.

 

(Arif Muhammad Ryan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar