Kepala Bakamla: China Mau Bangun Tembok Besar Di Laut

Kamis, 09/01/2020 15:15 WIB
Kapal China di perairan Natuna. (Dok. Dinas Penerangan Angkatan Laut). (CNNIndonesia.com).

Kapal China di perairan Natuna. (Dok. Dinas Penerangan Angkatan Laut). (CNNIndonesia.com).

Jakarta, law-justice.co - Ternyata ada perilaku pemerintah komunis China yang perlu dipahami dalam menghadapi pelanggaran di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara.

Perilaku itu yang membuat China ngotot bahwa hak berdaulat Indonesia merupakan wilayah mereka.

Kepala Badan Keamanan Laut, Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengurai perilaku tersebut dalam acara Mata Najwa yang disiarkan Trans 7 pada Rabu malam (8/1).

“Kenapa China seperti itu? Kita harus tahu perilaku China,” ujarnya seperti melansir rmol.id.

Dia lantas menguraikan bahwa perilaku yang pertama berkaitan dengan pencarian sumber daya laut. Achmad mengatakan bahwa semua negara kini sedang turun ke laut unutk mencari sumber daya alam. Termasuk China.

Kedua, sambungnya, China ingin membangun tembok besar di Laut China Selatan berdasarkan klaim nine dashed-lines.

"Kita punya rumah pasti buat pager. Dulu China membangun tembok China yang besar, sekarang temboknya modern dengan kapal-kapal ini," ungkapnya.

Kata Achmad, China juga ingin memiliki wilayah yang dekat ke Samudera Hindia. Atas alasan itu, dia ingin menguasai wilayah di Laut China Selatan. Penguasaan itu juga bertujuan untuk mematikan jalur dagang Taiwan.

“Dia (China) ingin menguasai dan ingin mematikan Taiwan dengan menguasai itu," kata Achmad.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar