Gerindra: Prabowo Bukan Lembek Soal Natuna, Tapi...

Selasa, 07/01/2020 18:15 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) dan Mensesneg Pratikno sebelum sesi foto bersama Kabinet Indonesia Maju di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Antara/Puspa Perwitasari)

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) dan Mensesneg Pratikno sebelum sesi foto bersama Kabinet Indonesia Maju di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta, law-justice.co - Internal Partai Gerindra menolak anggapan yang menilai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersikap lunak atau lembek menyikap manuver China di perairan Natuna.

Dilansir dari Sindonews.com, kali ini Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono yang membela ketua umum partainya, Prabowo Subianto.

"Lah saat debat Capres kan Prabowo ngomong kalau kekayaan negara harus dijaga oleh pertahanan yang kuat," ujar Arief kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).

Dia mengingatkan, Prabowo Subianto pun pernah menilai sistem pertahanan Indonesia lemah. Dia menambahkan, Prabowo juga pernah mengungkapkan bahwa perekonomian nasional lemah.

Arief melanjutkan, kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri dan banyak kebocoran akibat korupsi. "Di mana ada yang kuat akan berbuat sekehendaknya, dan yang lemah harus menderita kata Prabowo, dan dinilai pertahanan ekonomi kita lemah," tandasnya.

Dia mengatakan, lemahnya pertahanan dan perekonomian nasional membuat pasukan asing begitu mudah memasuki teritorial Indonesia.

"Sekarang terbukti dengan masuk kapal-kapal China ke Natuna dan sudah dilakukan protes oleh pemerintah, tapi kan enggak dianggap. Jadi bukan lembek, tapi Prabowo tahu kalau pertahanan kita lemah, jadi jalan diplomasi adalah yang paling cool," ungkapnya.

Arief juga mengakui pertahanan Indonesia jauh lebih lemah daripada China. "Karena China punya duit banyak untuk membangun sistem pertahanan mereka, China sudah bisa menciptakan dan memproduksi alutsista sendiri, nah kita semua BUMN alutsista kita saja hancur banyak korupsi," tuturnya.

(Arif Muhammad Ryan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar