4 Fakta Penyebab Banjir yang Merendam Jakarta di Awal Tahun 2020

Jum'at, 03/01/2020 07:01 WIB
Jalan Kartini, Bekasi pada Kasmis (2/2) terttuup dan tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor karena tererndam banjir setinggi delapan puluh sentimeter. Akibat banjir ini membuat pertokoan dan perkantoran di tidak buka atau tidak beroperasi. Robinsar Nainggolan

Jalan Kartini, Bekasi pada Kasmis (2/2) terttuup dan tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor karena tererndam banjir setinggi delapan puluh sentimeter. Akibat banjir ini membuat pertokoan dan perkantoran di tidak buka atau tidak beroperasi. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Hingga saat ini, beberapa wilayah di Ibu Kota dan sekitarnya saat ini sedang dilanda banjir.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terdapat tujuh kelurahan di Jakarta yang dilaporkan terendam banjir.

Tak hanya di Jakarta, banjir juga melanda sejumlah kawasan di Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, dan juga Lebak.

Selain menghambat aktivitas, banjir juga tentunya berimbas pada sektor perekonomian masyarakat Ibu Kota. Terlebih lagi, banyak moda transportasi umum yang terkendala untuk beroperasi.

Lantas tentunya banyak dari kalian yang bertanya-tanya, sebenarnya apa sih penyebab banjir di Jakarta kali ini.

Berikut ulasannya seperti melansir liputan6.com:

Curah Hujan Tinggi

Salah satu penyebab utama banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya adalah hujan yang ekstrem. Ya, curah hujan tinggi telah melanda Jakarta pada Rabu (1/1/2020) lalu.

BMKG bahkan memperkirakan bahwa hujan akan terus turun hingga satu minggu ke depan. Jadi, harap waspada ya.

Kendala Normalisasi Kali Ciliwung

Selain curah hujan yang tinggi, salah satu penyebab banjir Jakarta yang karena normalisasi kali ciliwung yang belum tuntas.

Dari total panjang kali 33 kilometer baru sekitar 16 kilometer yang dilakukan normalisasi.

Rupanya kendala dari proses normalisasi ini diakibatkan oleh faktor sempitnya lahan. Pasalnya banyak rumah warga yang berada tepat di palung sungai.

Kurangnya Kawasan Resapan Air

Kurangnya Ruang Tebuka Hijau atau RTH membuat kawasan resapan air berkurang sehingga menyebabkan banjir.

Tak hanya itu, pembangunan gedung dan hotel-hotel di wilayah Jakarta menyebabkan penggunaan air tanah secara berlebihan.

Berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan Jakarta mengalami penurunan muka tanah sebanyak 5-12 cm per tahun. Kondisi ini membuat potensi banjir semakin besar.

Kebiasaan Buang Sampah Sembarangan

Tak bisa dipungkiri kebiasaan buang sampah sembarangan masih sangat melekat pada warga Ibu Kota dan sekitarnya.

Jangan heran, banjir akan terus menyambangi Jakarta dan sekitarnya kalau kalian masih sering melakukan kebiasaan buruk ini.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar