Juara Paruh Musim

Liverpool Jangan Senang Dulu, Lihat Fakta Berikut Ini

Sabtu, 28/12/2019 12:58 WIB
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp (Foto: Liverpool FC)

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp (Foto: Liverpool FC)

law-justice.co - Liverpool memastikan diri sebagai juara paruh musim Premier League usai membantai tim peringkat kedua Leicester City dengan skor telak 4-0. Tapi The Reds punya catatan buruk. Saat menjadi juara paruh musim, mereka dihantui gagal juara di akhir musim.

Kemenangan atas Leicester pada laga Boxing Day membuat anak asuh Jurgen Klopp kini memimpin dengan selisih 13 poin. Dengan juara bertahan Manchester City, mereka memiliki jarak 14 poin. Hal itu memastikan Liverpool keluar sebagai salah satu tim dengan jarak poin terjauh saat jeda paruh musim. Selain itu, Mohamed Salah cs bisa berbangga karena mereka belum terkalahkan, dengan catatan 17 kali memang dan hanya sekali imbang di Premier League.

Tapi Liverpooldlian jangan senang dulu. Tim Anda punya catatan buruk saat menjadi juara paruh musim. Ingat musim lalu, Liverpool unggul 2 poin di atas Manchester City dan menjadi juara paruh musim. Namun performa mereka menurun di paruh kedua hingga akhirnya bisa dikejar Manchester City.

Liverpool menjadi satu-satunya tim yang gagal juara dalam 10 tahun terakhir, padahal mereka memimpin saat jeda paruh musim. Sembilan tim lainnya, seperti City, Chelsea, Manchester United, atau Leicester City, berhasil keluar sebagai juara akhir musim.

Selain musim lalu, Liverpool pernah gagal menjadi juara saat mereka memimpin paruh musim 2013/2014. Pada akhirnya, The Reds yang kala itu diperkuat bomber Luis Suarez harus puas finish runner-up, tertinggal 2 poin dari Manchester City.

Apa yang terjadi di musim 1996/97 lebih parah lagi, karena Liverpool keluar sebagai juara paruh musim namun akhirnya harus finish di posisi empat.

Bahkan ketika musim 2008/2009, kala Liverpool diisi oleh skuat legenda seperti Fernando Torres, Dirk Kuyt, Pepe Reina, Arbeloa, dan juga Steven Gerrard, mereka mampu keluar sebagai juara paruh musim mengungguli MU.

Di akhir musim pun Liverpool berhasil meraih poin 86. Tapi sayang, MU kala itu sedang di puncak performa dan berhasil juara Premier League dengan mengumpulkan 90 poin.

Fakta-fakta di atas yang membuat Jurgen Klopp sepertinya masih enggan memikirkan gelar juara. Pelatih asal Jerman itu memilih fokus pada laga yang akan mereka hadapi di paruh kedua dan menikmati keunggulan sementara.

"Satu-satunya yang berubah adalah perbedaan jumlah poin. Dari 10, 11, dan sekarang 13 poin. Kami tidak merasakannya (gelar juara), kami tidak memikirkannya. Kami tidak menyebutkannya sekali sebelum pertandingan. Itu tidak menarik,” kata Klopp usai menang atas Leicester, dilansir dari BBC Sport.

Walau begitu, Klopp percaya anak asuhnya mampu menjaga konsistensi dan tetap memimpin hingga akhir musim.

“Belum pernah ada dalam sejarah sepakbola Inggris, tim yang memiliki keunggulan lebih besar dan kehilangan keunggulan (di akhrir musim). Kedengarannya negatif di kepala saya dan kami hanya fokus pada pertandingan berikutnya,” imbuhnya.

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar