Pak Jokowi, Tekor Pajak Tahun Ini Bisa Cetak Rekor Nih

Jakarta, law-justice.co - Penerimaan pajak tahun ini diperkirakan bakal sangat mengecewakan. Bahkan bisa saja tekor penerimaan pajak tahun ini akan menjadi yang terbesar dalam 10 tahun terakhir.

Hingga akhir November 2019, penerimaan pajak baru mencapai 72% atau Rp 1.136 triliun dari target Rp 1.577 triliun. Dengan kata lain penerimaan pajak masih kurang Rp 441 triliun dari target.

Penerimaan pajak itu ditopang oleh pajak penghasilan (PPh) Rp 668,61 triliun yang terdiri dari PPh non migas Rp 615,72 triliun atau tumbuh 4,07% dan PPh Migas Rp 52,89 triliun atau kontraksi minus 11,51%.

Selain itu, PPN dan PPnBM juga kontraksi minus 4,07% atau Rp 441,18 triliun serta Pajak Bumi dan Bangunan Rp 20,4 triliun atau tumbuh 8,91%.

Memang jika dilihat dalam 10 tahun ke belakang, penerimaan pajak tidak pernah capai target. Tapi jika dilihat dari shortfall bulan lalu besar kemungkinan tekor pajak tahun bisa menjadi yang paling besar selama 1 dekade.

Berikut data realisasi penerimaan sejak 2009 sampai 2018 seperti melansir CNBC Indonesia:

2009: Realisasi Rp 545 triliun atau 94,5% dari target Rp 577 triliun. Shortfall Rp 32 triliun.

2010: Realisasi Rp 628 triliun atau 94,9% dari target Rp 662 triliun. Shortfall Rp 34 triliun.

2011: Realisasi Rp 743 triliun atau 97,3% dari target Rp 764 triliun. Shortfall Rp 21 triliun.

2012: Realisasi Rp 836 triliun atau 94,5% dari target Rp 885 triliun. Shortfall Rp 49 triliun.

2013: Realisasi Rp 921 triliun atau 92,6% dari target Rp 995 triliun. Shortfall Rp 74 triliun.

2014: Realisasi Rp 985 triliun atau 91,9% dari target Rp 1.072 triliun. Shortfall Rp 87 triliun.

2015: Realisasi Rp 1.055 triliun atau 81,5% dari target Rp 1.294 triliun. Shortfall Rp 239 triliun.

2016: Realisasi Rp 1.283 triliun atau 83,4% dari target Rp 1.539 triliun. Shortfall Rp 256 triliun.

2017: Realisasi Rp 1.147 triliun atau 89,4% dari target Rp 1.283 triliun. Shortfall Rp 136 triliun.

2018: Realisasi Rp 1.315,9 triliun atau 92% dari target Rp 1.424 triliun. Shortfall Rp 108 triliun.

2019: ?