2000 Warga Sipil Melarikan Diri dari Suriah Dalam 24 Jam Terakhir

Jum'at, 27/12/2019 00:01 WIB
Pengungsi Suriah (Al Jazeera)

Pengungsi Suriah (Al Jazeera)

law-justice.co - Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 2.000 warga sipil melarikan diri dari Suriah. Dengan perkembangan terbaru itu, jumlah warga sipil yang melarikan diri dari Provinsi Idlib sejak November sudah mencapai 217.000 jiwa.

Pada 20 Desember, rezim Assad dan sekutunya melancarkan kampanye militer terutama di Kota Maarat Al-Numan dan Saraqib serta desa-desa di sekitarnya.

Menurut Mohammad Hallaj, direktur Kelompok Koordinasi Tanggap Suriah, para pengungsi memerlukan kebutuhan yang mendesak seperti tempat tinggal, selimut, dan tempat tidur.

Pada September 2018, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi dilarang keras. Sejak itu, lebih dari 1.300 warga sipil tewas dalam serangan rezim dan pasukan Rusia di zona de-eskalasi. Lebih dari satu juta warga Suriah bergerak di dekat perbatasan Turki karena serangan tanpa henti selama setahun terakhir.

Juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin mengatakan Turki berharap agar serangan-serangan ini dapat berakhir sesegera mungkin melalui kesepakatan gencatan senjata baru.

Idlib adalah rumah bagi sekitar tiga juta warga sipil. 75 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Sejak meletusnya perang saudara di Suriah pada 2011, Turki telah menampung sekitar 3,7 juta warga Suriah. Ankara sejauh ini menghabiskan USD40 miliar untuk mengakomodasi para pengungsi.

Sumber: Anadolu Indonesia

 

(Liesl Sutrisno\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar