Kamar Mewah Setnov Dibongkar, Ditjen PAS Bikin Janji Lagi

Rabu, 25/12/2019 15:45 WIB
Ombudsman kunjungi Lapas Sukamiskin. Langsung minta melihat kamar Setya Novanto.(foto: tribunjabar.id)

Ombudsman kunjungi Lapas Sukamiskin. Langsung minta melihat kamar Setya Novanto.(foto: tribunjabar.id)

Jakarta, law-justice.co - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, mulai tahun depan tak lagi memiliki kamar-kamar mewah. Sebab, kamar-kamar mewah tersebut bakal dibongkar.

Dilansir dari Inikata.com, Rabu (25/12/2019), Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM menyatakan ke depannya tak ada lagi kamar mewah di Lapas Sukamiskin.

Sebelumnya, dikabarkan terdapat tiga kamar mewah yang disebut-sebut ditempati mantan Ketua DPR Setya Novanto, mantan Bendahara Umum Demokrat Anas Urbaningrum, dan mantan Kakorlantas Polri Djoko Susilo.

Kepala Bagian Humas Ditjen PAS Ade Kusmanto mengatakan, pihak Lapas sedang melakukan perapihan.

“Terkait tiga kamar besar yang di pertanyakan komisioner Ombudsman, pihak Lapas Sukamiskin saat ini sedang melaksanakan perapihan seluruh kamar hunian, termasuk tiga kamar besar tersebut,” kata Ade.

Menurutnya, perbaikan kamar Lapas Sukamiskin sesuai standar dengan mempertimbangkan kesehatan, sanitasi, ventilasi, pencahayaan, serta berbasis HAM.

“Awal tahun 2020, seluruh kamar hunian Lapas Sukamiskin sudah sesuai standar hunian berbasis HAM, serta tidak ada diskriminasi pemberian fasilitas mewah atau perlakuan khusus kepada narapidana tertentu, termasuk kepada Setnov, Nazarudin, Djoko Susilo dan lainnya,” ujarnya.

Terdapat 557 kamar di Lapas Sukamiskin, dengan tiga tipe ukuran. Kamar berukuran kecil (2,48×1,58 meter) sebanyak 476 unit, kamar berukuran sedang (2,48×3,3 meter) sebanyak 78 unit, dan kamar besar (2,48×7 meter) sebanyak tiga unit.

Sebelumya, Ombudsman RI menemukan kejanggalan pada sel terpidana korupsi Setya Novanto di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Komisioner Ombudsman RI, Adrianus Meliala mengatakan pintu sel mantan ketua DPR itu dikunci dengan gembok sensor sidik jari.

Selain itu, kata Adrianus, ukuran kamar masih lebih luas ketimbang sel yang ditempati terpidana lain.

(Arif Muhammad Ryan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar