Daftar Infrastruktur Raksasa yang Beroperasi Tahun Ini

Rabu, 25/12/2019 14:54 WIB
Mulai Senin MRT Jakarta Siap Beroperasi Secara Komersial (foto: Warta Kota)

Mulai Senin MRT Jakarta Siap Beroperasi Secara Komersial (foto: Warta Kota)

law-justice.co - Pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sepanjang tahun 2019, ada sejumlah proyek raksasa yang diresmikan tahun ini.

Jenis proyek yang dioperasikan juga bervariasi, mulai dari proyek transportasi umum, jalan, hingga jembatan. Seluruhnya merupakan proyek infrastruktur konektivitas yang dibangun menggunakan dana APBN, APBD maupun kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Apa saja proyek–proyek tersebut?

1. MRT Jakarta Fase I

Proyek raksasa pertama yang diresmikan pengoperasiannya adalah moda raya terpadu alias MRT Jakarta. Moda transportasi baru di Indonesia ini dibangun sejak Oktober 2013 lalu saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan diresmikan pada 24 Maret 2019.

MRT Jakarta fase I dioperasikan dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI). Proyek yang menelan dana lebih dari Rp 16 triliun tersebut diharapkan menjadi katalisator budaya bertransportasi umum bagi warga Ibu Kota.

Jalur kereta membentang sepanjang 16 kilometer (km) yang meliputi 10 km jalur layang dan 6 km jalur bawah tanah. Sebanyak tujuh stasiun layang tersebut adalah Lebak Bulus (lokasi depo), Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan enam stasiun bawah tanah dimulai dari Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.

Proyek pembangunan MRT Jakarta dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta didukung oleh dana pinjaman Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).

2. LRT Jakarta

Pada 21 November 2019, proyek moda transportasi lintas rel terpadu (LRT) Jakarta juga telah beroperasi secara komersial. Setelah sebelumnya dilakukan uji coba selama satu tahun dan digratiskan, sejak 1 Desember 2019 lalu moda transportasi ini mulai ditarifkan Rp 5.000.

Kini LRT Jakarta telah melayani enam stasiun, yakni Stasiun Velodrome, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Pegangsaan Dua.

Adapun waktu operasionalnya dimulai pukul 0530 WIB hingga 23.00 WIB setiap harinya. Kereta akan datang setiap 10 menit sekali.

3. Jembatan Holtekamp

Selanjutnya adalah Jembatan Holtekamp. Jembatan yang berlokasi di Jayapura, Papua ini juga menjadi proyek kebanggaan Jokowi yang telah diresmikan 28 Oktober 2019. Setelah kedua bentang panjang jembatan terpasang di atas Teluk Youtefa, pembangunan jembatan dan jalan pendekatnya saat ini juga hampir rampung.

Jembatan Holtekamp mulai dibangun pada tanggal 9 Mei 2015 lalu. Peletakan batu pertama jembatan dengan panjang 733 meter tersebut dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi saat itu.

Jembatan Holtekamp merupakan jembatan lengkung box dengan bentang terpanjang dan terlebar di Indonesia. Panjang bentang utama 400 meter ditambah jembatan pendekat 332 meter yang terdiri 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp, sehingga total panjang jembatan keseluruhan 732 meter, sedangkan lebar jembatan 21 meter yang terdiri 4 lajur 2 arah dilengkapi median jalan.

Jembatan ini dapat memangkas jarak tempuh hingga 17 kilometer antara Hamadi dan Holtekamp. Hal ini berpengaruh pada waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Muara Tami yang akan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam, kini bisa menjadi 60 menit. Selain menjadi sarana perhubungan yang memberikan keuntungan logistik, jembatan ini juga ramai dijadikan obyek wisata oleh warga sekitar.

4. Tol Japek Layang

Belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tol Jakarta–Cikampek II (Elevated) atau tol Japek Layang sepanjang 36,4 kilometer (km), Kamis (12/12/2019). Sejak diresmikan, sampai saat ini pun pengoperasiannya masih belum diberlakukan tarif alias gratis.

Tol ini berada tepat di atas jalan tol Jakarta–Cikampek (Japek) eksisting. Membentang 36 km, tol ini menjadi jalan bebas hambatan dengan struktur layang terpanjang di Indonesia saat ini. Dengan adanya tol layang ini, Jakarta–Bandung yang biasanya menempuh waktu 3–4 jam diperkirakan bisa terpangkas sekitar 30 menit.

Pengguna jalan dari arah Jakarta dapat melintas melalui Jalan Tol Dalam Kota, Jalan Tol Wiyoto Wiyono, Jalan Tol JORR dan Jalan Tol Jagorawi. Kemudian, dapat melanjutkan perjalanan lewat tol Japek II ini untuk menuju Bandung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Untuk arah sebaliknya pengguna jalan dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bandung dapat menggunakan Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Cipularang, lanjut melewati tol Japek II menuju Jakarta.

5. Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (Terpeka)

Terakhir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan tol terpanjang pada Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yaitu ruas tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 kilometer (km) pada 15 November 2019.

Tol Terpeka kini menjadi jalan bebas hambatan terpanjang di Indonesia, menggeser posisi Bakauheni–Terbanggi Besar 140,9 km. Pembangunan tol ini pun menorehkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan memecahkan rekor Pembangunan Tol Terpanjang.

Memakan waktu pembangunan kurang dari 2,5 tahun, tol Terpeka juga menjadi tol terpanjang dengan durasi pembangunan tercepat di Indonesia.

Ruas tol ini sendiri terbagi terbagi atas dua seksi dimana, Seksi I ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang terhampar sejauh 112 km kemudian Seksi II ruas Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 77 km.

Tol Terpeka memiliki 17 jembatan, enam simpang susun dan 23 underpass yang akan memperlancar aksesibilitas serta perjalanan dari dan menuju ke arah Palembang, Sumatera Selatan. Tol dengan lebar jalur utama sebesar 3,6 meter untuk tiap lajur ini dilengkapi dengan enam Gerbang Tol (GT) yaitu GT Gunung Batin di KM 26, GT Menggala yang ada di KM 43, GT Lambu Kibang di KM 61, GT Way Kenanga di KM 77, GT Simpang Pematang di KM 99, dan GT Kayu Agung di KM 188.

Tol Terpeka dapat menampung volume kendaraan sebanyak lebih dari 6.400 kendaraan setiap harinya. Para pengguna jalan nantinya bisa beristirahat di sembilan tempat istirahat yang tersebar di sepanjang tol Terpeka, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan. Terdapat lima tempat istirahat di jalur yang mengarah ke Kayu Agung, dan empat lainnya untuk arah ke Bakauheni. (Detik)

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar