Pembelaan Setneg Soal Jembatan Ambruk Utan Kemayoran

Selasa, 24/12/2019 16:00 WIB
Jembatan ambruk di Utan Kemayoran. (Foto: Detik.com)

Jembatan ambruk di Utan Kemayoran. (Foto: Detik.com)

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Sekretariat Negara angkat bicara perihal insiden jembatan ambruk di Utan Kemayoran, Jakarta. Kawasan hutan kota yang baru diresmikan akhir pekan lalu itu dikelola Pusat Pengelola Komplek (PPK) Kemayoran.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Selasa (24/12/2019), PPK Kemayoran diketahui merupakan salah satu badan yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara.

Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama mengatakan bahwa pengerjaan jembatan lengkung di kawasan Utan Kemayoran belum selesai. Jembatan itu juga belum berfungsi untuk dilewati pengunjung.

"Itu belum selesai si memang (pekerjaannya). Belum difungsikan. Belum dibayar juga itu," kata Setya saat dikonfirmasi.

Setya mengatakan pengerjaan jembatan lengkung yang ambruk itu bisa dilakukan kembali. Namun, kata Setya, tak menutup kemungkinan pengerjaan akan disetop, dan kontraktor mengembalikan uang yang sudah dibayarkan.

"Bisa dikerjakan ulang atau dihentikan, dia membayar kembali ke negara," ujarnya.

Kawasan ruang terbuka hijau itu baru diresmikan Sabtu (21/12). Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek (PPK) Kemayoran Medi Kristianto mengatakan Utan Kemayoran mengusung konsep `Three Wonderfull Journey`. Kawasan itu dibuka untuk umum dan gratis.

"Hari ini dibuka Utan Kemayoran, diharapkan besok sudah bisa diakses masyarakat terutama di Utara Jakarta, `free` bebas biaya tanpa dipungut biaya, silahkan beraktivitas di sini," kata Medi saat peresmian, Sabtu (21/12).

Nahas, sehari setelah diresmikan salah satu jembatan di Utan Kemayoran ambruk pada Minggu (22/12). Badan jembatan tersebut masuk ke air danau.

Lewat keterangan tertulis, Humas PPK Kemayoran menegaskan tak ada korban dari kecelakaan tersebut. Lewat pernyataan tersebut, pihak PPK Kemayoran juga menyampaikan keprihatinan atas ambruknya jembatan lengkung.

"Namun demikian kami masih bersyukur bahwa dalam peristiwa tersebut tidak ada masyarakat yang menjadi korban," ujarnya.

Namun puluhan petugas keamanan yang berjaga di dalam dan luar kawasan Utan Kemayoran menghalangi sejumlah wartawan yang hendak melakukan peliputan jembatan ambruk di Utan Kemayoran, Senin siang.

Diberitakan Antara, wartawan media online Gerdi diusir beberapa petugas keamanan saat mengambil dokumentasi gambar dari luar pagar kawasan Utan Kemayoran, di Jalan Benyamin Sueb.

Petugas mengusir jurnalis tanpa alasan jelas dan terus menjaga kawasan dari luar agar tidak ada yang bisa mendekati. Sementara itu, pintu masuk utama terlihat ditutup dengan spanduk putih, sebagai tanda kawasan itu tidak bisa dimasuki untuk umum.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar