Bela Gibran Maju Pilkada, Lieus: Masak Dia Jual Martabak Terus

Selasa, 17/12/2019 20:00 WIB
Aktivis Lieus Sungkharisma  (Media Indonesia)

Aktivis Lieus Sungkharisma (Media Indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Putra dan menantu Presiden (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution maju dalam Pilkada Serentak 2020.

Gibran resmi mendaftarkan diri ke DPD PDIP Jawa Tengah sebagai bakal calon Wali Kota Solo. Sedangkan Bobby maju di Pilwalkot Medan dengan mendaftar ke DPD PDIP Sumut.

Dilansir dari Netralnews.com, keikutsertaan Gibran dan Bobby ini menuai kritik dari sejumlah pihak. Bahkan sejumlah tudingan miring dialamatkan kepada keluarga Jokowi, mulai dari potensi nepotisme, aji mumpung hingga dinasti politik.

Menanggapi hal tersebut, eks juru kampanye (Jurkam) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019, Lieus Sungkharisma membela. Ia mengatakan, setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk maju dalam kontestasi politik.

"Mengapa mesti diributin? Itu hak setiap warga negara. Jangan ada pembatasan hak-hak warga negara," kata Lieus kepada netralnews.com, Selasa (17/12/2019).

Karenanya, Koordinator Forum Rakyat ini merasa heran dengan pihak-pihak yang mempersoalkan majunya Gibran dan Bobby di Pilkada 2020.

"(Yang mempersoalkan) Itu aneh. Apa karena bapaknya jadi presiden terus enggak boleh? Boleh dong. Enggak apa-apa, biarin. Kasih kesempatan, masak kita tega dia jual martabak terus, bapaknya Presiden," tandas Lieus.

Ditegaskan Lieus, selama tidak melanggar aturan dan mengikuti proses pencalonan dengan benar, maka tidak ada yang salah dengan keikutsertaan Bobby dan Gibran di Pilkada.

"Itu hak setiap warga negara. Bobby dan Gibran itu warga negara yang bebas mau jadi apa. Yang penting tidak melanggar hukum dan mereka ikut aturan," jelasnya.

Soal layak tidaknya menjadi kepala daerah, lanjut Lieus, rakyatlah yang akan menimbang dan menentukan pilihan di Pilkada nanti. "Biarkan rakyat yang menentukan, rakyat yang pilih atau tidak," pungkasnya.

(Arif Muhammad Ryan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar