Natalius Pigai Sebut Menteri Suharso Monoarfa Tak Beretika!

Senin, 16/12/2019 20:45 WIB
Aktivis kemanusiaan, Natalius Pigai (Repelita.com)

Aktivis kemanusiaan, Natalius Pigai (Repelita.com)

Jakarta, law-justice.co - Tokoh nasional asal Papua Natalius Pigai tak dikabari jika ia masuk dalam daftar sebagai peserta Konferensi Pembangunan Papua (Papua Development Summit 2019) dengan tema "Sumber Daya Manusia (SDM) Papua Unggul Menuju lndonesia Maju".

"Tolong sampaikan bahwa Kepala Bappenas (Anda), mengadakan Konferensi Pembangunan Papua secara tidak etis dan ilegal. Anda harus tahu bahwa kita ini orang-orang yang prominent baik di Papua dan di Indonesia," kata Natalius kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa lewat surat elektronik seperti dilansir dari RMOL.id, Senin (16/12/2019).

Dalam undangan Menteri Suharso Monoarfa tersebut, konferensi akan diselenggarakan pada 17 Desember 2019, di JW Marriott Hotel Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan.

Jelas Natalius, cara dan gaya Plt Ketua Umum PPP itu mencantumkan nama-nama undangan khususnya kepada dia, dan diedarkan secara luas tanpa pemberitahuan dan mengkonfirmasi terlebih dahulu, menujukkan sang menteri dan jajaran tidak punya etika, moral dan adab.

"Saya tegaskan undangan Anda sebagai Kepala Bappenas adalah undangan ilegal, tidak etis dan tidak legitimate," tegasnya.

Natalius menambahkan, selain undangan yang tidak sah, juga mustahil dia hadir hanya untuk mendengar omong kosong belaka.

Masih kata Komisioner Komnas HAM itu, lebih baik dia jalan-jalan ke kampus-kampus dari pada mendengarkan konferensi "tong kosong nyaring bunyinya".

"Maaf Pak, saya road show dari kampus ke kampus di seluruh Indonesia dan lebih dihormati jutaan orang, seperti tanggal yang sama (17 Desember), saya akan memberi kuliah umum di Univeritas Muhamadiyah Malang," ucapnya.

"Jadi, saya ingin Anda dan jajarannya belajar beretika dan sopan dan santun," tutup Natalius mengakhiri komentarnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar