Cerita Luhut Gagalkan Penculikan TNI Yang Melibatkan Prabowo

Minggu, 15/12/2019 15:15 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (ist)

Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (ist)

law-justice.co - Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi, pernah punya cerita heroik ketika masih bertugas di Kopassus. Luhut Binsar Pandjaitan menggagalkan rencana aksi penculikan para jenderal ABRI (TNI). Diduga rencana aksi penculikan ini melibatkan Prabowo Subianto.

Bagaimana kisahnya?

Luhut Binsar Pandjaitan dikenal sebagai menteri segala urusan. Ini dikarenakan Luhut selalu berkomentar mengenai bidang di luar kementeriannya.

Luhut sosok kontroversial.

Ia pernah terlibat adu argumen dengan Susi Pudjiastuti, saat masih menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan. Luhut tidak setuju dengan kebijakan Susi yang menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di laut Indonesia.

Siapakah sosok Luhut sebenarnya?

Luhut lahir di Toba Samosir, Sumatera Utara pada 28 September 1947. Luhut kecil bercita–cita menjadi tentara. Namun ini ditentang oleh sang ayah. Lulus SMA, Luhut nekat mendaftar di Akademi Militer. Ia pun diterima menjadi taruna Akmil Magelang.

Ketidaksetujuan sang ayah dibalas Luhut dengan prestasi. Luhut merupakan lulusan terbaik Akabri 70. Ia melanjutkan karier militernya di korps Baret Merah Kopassus.

Sebagai prajurit tempur, Luhut banyak terlibat dalam operasi militer seperti di Timor Timur (Timur Leste). Luhut juga perwira yang banyak mengikuti pelatihan militer di luar negeri.

Luhut 11 kali menempuh pendidikan militer di Royal Army Spesial Air Service (SAS), pasukan khusus Inggris. Ia juga pernah menjalani pendidikan di US Army Spesial Force, Amerika Serikat dan di polisi khusus Jerman Barat GSG–9.

Di awal–awal karir militernya, bintang Luhut terlihat bersinar.

Saat berpangkat mayor, ia diangkat sebagai komandan pertama Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus. Adik letingnya Prabowo Subianto ditunjuk menjadi wakilnya.

Dekat dengan Jenderal Benny Moerdani

Banyak yang menganggap cemerlangnya karier Luhut karena kedekatannya dengan Jenderal Benny Moerdani. Luhut mengakui dirinya adalah anak emas Jenderal Benny Moerdani.

Di dalam facebooknya, Luhut menceritakan bagaimana kedekatannya dengan Jenderal Benny Moerdani. Menurut Luhut, Benny Moerdani sering memanggilnya ke ruangan untuk sekadar ngobrol.

Luhut sendiri merasa risih.

Ia beranggapan banyak senior yang iri karena dirinya yang masih perwira menengah sering dipanggil Jenderal. Luhut sempat meminta sang jenderal agar memanggil dirinya melalui komandannya langsung. Itu membuat Benny Moerdani marah. Sejak itu Luhut tidak berani lagi bertanya apapun ke atasannya Benny Moerdani.

Rencana Penculikan Para Jenderal

Di saat kedekatannya dengan Benny Moerdani sedang hangat–hangatnya, Luhut mendapat informasi akan ada pergerakan pasukan Den 81 Gultor. Sebagai komandan, Luhut heran mengapa pasukannya sudah siaga tanpa sepengetahuan dirinya.

Usut punya usut, pasukan Den 81 Gultor bersiaga karena perintah sang wakil Kapten Prabowo Subianto.

Di dalam buku biografi Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, disebut bahwa Prabowo merancang skenario penculikan terhadap Letjen Benny Moerdani, Letjen Sudharmono dan Marksekal Madya Ginanjar Kartasasmita.

Sontak ini membuat Luhut kaget. Luhut pun mengonfirmasi kabar ini langsung ke Prabowo Subianto. Prabowo mengaku Letjen Benny Moerdani akan melakukan kudeta terhadap Presiden Soeharto.

Prabowo meminta dukungan Luhut untuk melancarkan aksi penculikan para jenderal tersebut. Luhut yang sangat mengenal sosok Benny Moerdani, tidak percaya begitu saja. Luhut lalu melaporkan isu kudeta ini ke Menhakam Pangab M Jusuf.M Jusuf tak percaya Benny Moerdani akan melakukan tindakan kudeta.

Luhut lalu mengamankan semua senjata pasukan Gultor dan menggagalkan manuver Prabowo Subianto. Di tengah perjalanan, hubungan Benny Moerdani dengan Soeharto memburuk.

Benny Moerdani pun tak lagi menjabat sebagai Menhankam Pangab. Membersihan orang–orang Benny mulai dilakukan. Luhut salah satunya yang terkena imbasnya. Seperti Benny Moerdani, Luhut diterpa isu kudeta.

Tak tanggung–tanggung, Luhut diisukan akan mengkudeta Presiden Soeharto. Isu ini sampai ke telinga Presiden Soeharto. Sejak itu karier militer Luhut suram.

Luhut sendiri mengakui hal itu.

Di Laman facebooknya, Luhut mengatakan sejak Benny Moerdani pensiun ia menerima konsekuensi sebagai anak emas Benny Moerdani.

“Tidak jadi Danjen Kopassus, tidak jadi Kasdam atau Pangdam; bagi saya itu harus bayar sebagai akibat kesetiaan yang tegak lurus. Dan saya bangga mampu menjalankan nilai–nilai yang diturunkan oleh Pak Benny kepada saya,” kata luhut.

“Seberapa hebatnya pun prestasi, saya tidak pernah mencapai puncak karir di lingkungan TNI.” Kata dia lagi.

Di akhir karir militernya Luhut ditempatkan sebagai Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI AD.

Pangkatnya saat itu adalah letnan jenderal.

Saat Orde Baru tumbang, Luhut diberi kepercayaan Presiden BJ Habibie sebagai duta besar di Singapura. Ia lalu diangkat sebagai jenderal bintang empat dan pensiun tanpa pernah menjadi Panglima TNI.

Di era Presiden Gus Dur, Luhut dipercaya menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Kini di era Presiden Jokowi, Luhut kembali menjadi menteri. Itulah sekilas tentang Luhut Binsar Pandjaitan, jenderal Kopassus yang menggagalkan aksi penculikan para jenderal. (Tribunnews)

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar