Inilah Proyek Rahasia Tersadis Buatan Badan Intelijen CIA

Sabtu, 14/12/2019 17:40 WIB
Ilustrasi (Newsweek)

Ilustrasi (Newsweek)

law-justice.co - Pada 13 April 1953, Direktur Central Intelligence Agency (CIA), Allen Dulles mengeluarkan otorisasi proyek rahasia bernama MK-ULTRA. Itu adalah salah satu program paling kontroversial milik badan intelijen pusat Amerika Serikat.

Satu dekade sebelum psikolog Timothy Leary menganjurkan pemakaian lysergic acid diethylamide (LSD) sebagai obat terapi psikedelik, para ilmuwan di Technical Services Staff CIA meluncurkan proyek rahasia untuk mempelajari efek pengendali pikiran dari LSD dan psikedelik lainnya.

Para ilmuwan menjadikan warga negara AS dan Kanada sebagai tikus laboratorium tanpa mereka sadari.

Seperti dilansir dari Wired, Allen Dulles, sang bos CIA, kala itu ingin menutup brainwashing gap, terkait informasi bahwa para tawanan perang Amerika Serikat di Korea menjadi sasaran teknik pengendalian pikiran oleh pihak yang menangkap mereka.

Selain obat-obatan, proyek itu mencakup lebih dari seratus sub-proyek yang melibatkan implan radiologis, hipnosis, persuasi subliminal, terapi kejut listrik dan teknik isolasi.

Lebih dari 30 universitas dan institusi terlibat dalam riset yang didanai CIA. Meskipun, tidak semua sadar badan intelijen tersebut adalah penyandang dana mereka yang dicuci lewat sejumlah shell organization.

Dengan kedok penelitian, LSD diam-diam diberikan kepada karyawan CIA, tentara AS, pasien gangguan jiwa, serta masyarakat umum.

Agen yang berperan sebagai ‘konsultan’ proyek rahasia CIA “Operation Midnight Climax” membayar sejumlah pekerja seks komersial untuk diam-diam memberikan obat ke para kliennya. Konon, sejumlah rumah bordir palsu didirikan.

Agen itu kemudian mengawasi reaksi target lewat cermin dua arah. Ia juga dilaporkan memasukkan obat ke minuman pelanggan di bar dan restoran.

CIA pada akhirnya menyimpulkan, sifat LSD terlalu tak terduga untuk sebuah riset yang bisa diandalkan. Namun, itu sudah terlambat bagi Frank Olson.

Skandal Bunuh Diri Karyawan CIA
Frank Olson adalah peneliti kuman Angkatan Darat AS. Ia pun tak sadar bahwa dirinya menjadi target penelitian LSD.

Pimpinan proyek MK-ULTRA, Sidney Gottlieb dan beberapa karyawan CIA menggelar rapat digelar di sebuah lokasi pegunungan.

Kala itu, Olson dan empat ilmuwan lain menenggak segelas Cointreau yang telah dibubuhi LSD secara diam-diam. Baru 20 menit kemudian, mereka diberi tahu ada obat di dalam minuman mereka.

Olson diduga mengalami reaksi keras. Ia meninggalkan lokasi rapat dalam kondisi gelisah. Pria itu bahkan mengancam mundur dari CIA.

CIA mengklaim, Olson mendadak menderita paranoia dan depresi ekstrem, dan mengirimnya ke psikiater di New York untuk konsultasi. Ia lantas meninggal secara tiba-tiba, jatuh dari kamar hotelnya yang ada di lantai 10.

Seorang karyawan CIA yang mendampinginya di New York melaporkan, Olson terbangun pada pukul 01.30 dini hari dan menjatuhkan dirinya.

Karena tak didasarkan bukti kuat, keluarga mendiang Olson enggan menerima penjelasan membingungkan CIA bahwa ilmuwan itu tiba-tiba mengalami depresi fatal.

Begitu berita tentang proyek rahasia CIA bocor 20 tahun kemudian, keluarga mendiang mendapatkan informasi dari penyelidakan Kongres bahwa Olson tak sadar mengonsumsi halusinogen sebelum kematiannya.

CIA terus bersikeras Olson bunuh diri. Namun, atas desakan Presiden Gerald Ford, kompensasi senilai 750.000 USD diberikan kepada keluarga mendiang.

Di tahun 1990-an, putra Olson meminta jasad sang ayah menjalani uji post-mortem. Dari tes forensik diketahui, korban meninggal karena trauma benda tumpul di kepala, yang mungkin dialaminya sebelum jatuh dari jendela.

Olson bukan satu-satunya korban uji coba CIA. Pemain tenis profesional yang menjalani perawatan di New York Psychiatric Institute, depresi lantaran bercerai, mengalami koma dan akhirnya tewas. Sebelumnya, ia diberi obat turunan mescaline.

Presiden AS Minta Maaf
Pada 1973, Direktur CIA saat itu, Richard Helms memerintahkan dokumen-dokumen proyek MK-ULTRA dihancurkan.

Namun, proyek itu terkuak ke publik di tahun 1975 lewat penyelidikan Church Committee dan Rockefeller Commission, komisi yang dibentuk untuk menginvestigasi operasi surveillance pemerintah pasca pengungkapan skandal penyadapan Watergate dan skandal lainnya.

Seharusnya, MK-ULTRA sudah tamat. Namun, itu sama sekali bukan akhir dari program rahasia pemerintah AS yang salah arah.

Menginjak tahun 1995, Presiden AS Bill Clinton meminta maaf atas eksperimen memahami efek paparan radiasi pada tubuh manusia yang dilakukan tanpa izin di sejumlah rumah sakit, universitas, dan pangkalan militer di seluruh negeri. (Male)

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar