Anak dan Menantu Maju di Pilkada, Demokrat `Sentil` Jokowi

Jum'at, 13/12/2019 14:30 WIB
Presiden Jokowi (Detik)

Presiden Jokowi (Detik)

Jakarta, law-justice.co - Anak dan menantu Presiden Jokowi, mencalonkan diri dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Keduanya adalah Gibran Rakabuming Raka yang bertarung di Pilkada Kota Solo dan Bobby Nasution yang bertarung di Pilkada Kota Medan.

Dilansir dari Riau24.com, Jumat (13/12/2019) hal ini mendapat perhatian dari Keua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. Ia pun menyindir Jokowi, dan menyinggung pernyataan sang presiden yang pernah mengatakan keluarganya tidak ada yang tertarik terjun di politik.

"Baru kali ini sejak reformasi ada anak presiden yang sedang menjabat maju Pilkada. Ini kan bukan hanya satu orang, dua orang sekaligus, padahal dulu di tengah pidato kampanye Pak Jokowi sering mengatakan kalau keluarga saya tidak ada satupun yang tertarik politik, ini tiba-tiba maju dua, anak dan menantu," katanya.

Dilansir detik, Jansen menambahkan, nama besar Jokowi akan turut memberikan dampak terhadap Gibran dan Bobby. Karena itu, ia berharap masyarakat lebih melihat pada program kerja yang diusung keduanya dan tidak terpengaruh dengan nama besar Jokowi.

"Sedikit banyak embel-embel sebagai anak dan menantu ini, banyak efeknya lah. Seperti Bobby misalnya, tanpa embel-embel menentu Pak Jokowi rasanya sih pemberitaan terhadap dia tidak sespektakuler sekarang lah," ujarnya lagi.

Ditambahkannya, secara aturan formal, tidak ada yang melarang anak dan menantu Jokowi itu untuk maju sebagai calon kepala daerah. Namun dia berharap tidak ada perlakuan khusus dari penyelenggara pemilu terhadap mereka.

"Secara hukum, regulasi tidak ada yang dilanggar, ini kan soal etika saja pantas nggak pantas saja. Belum lagi umum kita lihat kalau anak pejabat turun ke bawah dilayani berlebihan kan, apalagi anak dan menantu presiden. Jadi aparatur kita juga yang di bawah itu jangan kalau istilah Pak Jokowi itu jangan cari muka. Pengusaha-pengusaha juga begitu, jati kompetisi jadi nggak fair kan. Pengawas pemilu itu harus lebih tajam melihat kompetisi di kedua tempat ini," kata dia.

Sementara itu Ketua DPP Demokrat lainnya, Didik Mukrianto menilai majunya Gibran baru bisa dikatakan bukan dinasti politik bila Jokowi bisa menjamin tidak adanya campur tangan kekuasaan dan aparat negara.

Didik berharap Presiden Jokowi tidak menggunakan kekuasaan sewenang-wenang untuk melahirkan dinasti politik. Dia juga menatang Gibran untuk memegang jiwa kesatria.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada putra serta menantunya, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution, mendaftarkan diri di Pilkada 2020. Jokowi pun enggan dikaitkan dengan dinasti politik.

"Siapa pun punya hak pilih dan dipilih. Ya kalau rakyat nggak memilih gimana. Ini kompetisi, bukan penunjukan. Beda. Tolong dibedakan," ujarnya, usai peresmian Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated, Kamis (12/12/2019) kemarin.

(Arif Muhammad Ryan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar