Ayah Tewas Kedinginan Usai Berikan Selimut ke Anak

Selasa, 10/12/2019 18:20 WIB
Seorang ayah di Thailand meninggal kedinginan setelah memberikan selimutnya pada putrinya. (Foto: Khao Sod/asiaone.com)

Seorang ayah di Thailand meninggal kedinginan setelah memberikan selimutnya pada putrinya. (Foto: Khao Sod/asiaone.com)

Jakarta, law-justice.co - Seorang ayah di Thailand berusaha membuat anaknya hangat di malam hari, walaupun mengorbankan dirinya sendiri. Laki-laki yang diketahui bernama Prasarn Homthong, 38 tahun, meninggal kedinginan setelah memberikan selimutnya kepada putrinya.

Dilansir dari Tempo.co, Selasa (10/12/2019), Prasarn ditemukan sudah dalam kondisi meninggal oleh putrinya, Panwira Noipha, 8 tahun pada Sabtu pagi, 7 Desember 2019. Prasarn tidak merespon ketika anaknya membangunkannya.

Temperatur di Provinsi Bueng Kan, di utara Thailand turun menjadi 9 derajat celsius pada malam kejadian Prasarn meninggal. Prasarn hanya memiliki tiga lembar selimut untuk menghangatkan tubuh dan rumahnya dalam kondisi baru setengah dibangun, belum ada pintu dan jendela.

Prasarn berfikir dia bisa menahan suhu dingin sehingga memberikan semua selimutnya kepada putrinya Panwira. Dia lalu tidur di atas selembar kasur dengan celana pendek dan baju lengan panjang.

Pada tengah malam saat Panwira terbangun, dia melihat tubuh ayahnya meringkuk berusaha melawan dingin. Panwira lalu menutupi tubuh ayahnya dengan selimut, namun pada keesokan paginya Prasarn tidak merespon saat dibangunkan.

Hasil evaluasi medis menemukan Prasarn meninggal karena tubuhnya tidak bisa menyesuaikan diri saat suhu turun di malam hari. Keluarga Prasarn pun menyebut, dia tidak memiliki masalah kesehatan selama ini.

Prasarn adalah seorang duda yang tinggal bersama dua anak perempuannya. Anak pertama Prasarn, Natharin Hamthong, 14 tahun, sedang menginap di rumah saudara saat malam kejadian.

Kematian Prasarn mendapat sorotan luas karena tragis dan bukan kasus biasa. Suhu dingin di Thailand sering mengakibatkan kasus hipotermia, flu dan penyakit pernafasan.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar