Waketum Gerindra: Saya Tak Ingin Jokowi Ditipu dan Dikudeta

Senin, 09/12/2019 09:30 WIB
Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (The Straits Times)

Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (The Straits Times)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku mendengar kabar yang mengatakan dirinya dianggap kerap “off side” oleh teman-temannya di Partai Gerindra.

Itulah kenapa akhirnya Partai Gerindra menunjuk lima orang sebagai jurubicara khusus yang bertugas mengamankan berbagai serangan terhadap pemerintah, termasuk serangan terhadap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Kelima jurbir itu juga diharapkan bisa menjelaskan dan mengkampanyekan pada publik berbagai program pemerintahan Joko Widodo

Tudingan yang didengar Arief Poyuono ini dinilainya berlebihan, dan bentuk kekhawatiran yang tidak masuk akal.

“Ini membuat saya mau muntah dan buang air besar ya. Padahal saya ini cuma seorang buruh yang cuma bisa manggul karung,” ujarnya ringan menjawab tudingan itu seperti melansir rmol.id.

Hubungan Arief Poyuono dengan Jokowi dan Prabowo memang unik. Dia akrab dengan kedua tokoh itu, namun di saat bersamaan, dia juga tidak sungkan untuk mengkritik kebijakan pemerintah.

“Saya selama ini banyak menyuarakan suara rakyat karena untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan Prabowo atau pun Gerindra. Sebab Prabowo dan Gerindra itu corongnya rakyat dan selalu jadi harapan rakyat Indonesia untuk hidup lebih layak di negeri sendiri,” katanya diplomatis dan filosofis.

Dia juga mengatakan, dirinya tidak punya darah kacung neolib atau kacung pemerintah serta kacung pemimpin rakyat palsu yang bisa tidur nyenyak ketika rakyat ditindas dan dirampas haknya.

“Mohon maaf aja ya. Saya akan selalu bersama rakyat untuk terus mengkritisi Kang Mas Joko Widodo pemimpin rakyat sejati agar jangan sampai ditipu dan dikudeta nanti alias dilengserkan kayak Suharto dari orang-orang dalamnya,” demikian Arief Poyuono.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar