Dikira Gelandangan, Pria Tua ini Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Minggu, 08/12/2019 19:00 WIB
Sir Ruben Madridejos. (Foto: The Summit Express)

Sir Ruben Madridejos. (Foto: The Summit Express)

Jakarta, law-justice.co - Jangan pernah menilai buku dari covernya, ungkapan ini harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun nyatanya, masih banyak dari kita yang menilai orang dari penampilan luarnya saja.

Dilansir dari Gridhype.id, Minggu (8/12/2019), hal ini yang menimpa seorang lelaki di Filipina, karena penampilannya ia sampai di tolak berkali-kali ketika hendak menaiki angkutan umum.

Dengan penampilannya yang biasa, berambut gondrong dan janggut tebal Ia sempat dianggap gelandangan hingga tunawisma.

Sopir angkutan umum enggan memberikan tumpangan padanya, bahkan Ia juga diejek oleh beberapa penumpang lain.

Menurut unggahan akun facebook Rozel Billones, laki-laki tersebut dengan sabar menunggu angkutan yang mau mengangkutnya.

Namun, sopir angkutan umum lainnya juga berkali-kali mengatakan kepadanya tidak ada ruang di dalam angkutan untuk duduk.

Hingga akhirnya, Ia mendapatkan angkutan umum dan tidak ada seorang pun penumpang yang mau memberikan tempat duduk untuknya.

Dengan rendah hati Ia bertanya, mengapa mereka tidak membiarkannya duduk, padahal Ia seorang warga yang sama seperti penumpang lain.

Tidak sekali pun Ia menyebutkan identitasnya, karena para penumpang merasa jijik dan memandang rendah dirinya.

Setelah unggahan itu viral, banyak warganet yang terkejut dan merasa emosional saat mengetahui identitas laki-laki yang diejek dan dikira tunawisma tersebut.

Sebab, laki-laki tersebut adalah Sir Ruben Madridejos atau yang sering dikenal dengan Sir Madri.

Sir Madri, seorang profesor perguruan tinggi yang tidak hanya lulus cumlaude tetapi juga meraih gelar Master di universitas Jerman.

Ia juga merupakan profesor di Departemen Ilmu Fisika, Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan di Universitas Politeknik Filipina (PUP).

Ia meraih gelar sarjana dan lulus dengan predikat cumlaude dari Universitas Filipina - Diliman pada 1973, dan menyelesaikan kuliah Bachelor of Science in Physics.

Sekitar 8 tahun kemudian, Ia pergi ke Jerman dengan beasiswa yang didanai negara untuk menyelesaikan Master of Science di Geofisika.

Tentu saja, Ia juga fasih berbahasa Jerman dan Inggris.

Meskipun seorang profesor di perguruan tinggi ternama, Ia tetap berpenampilan sederhana dan apa adanya.

Sir Ruben Madridejos tetap berambut gondrong, berjenggot tebal, dan mengenakan kaos biasa.

Terlebih, Ia suka menaruh barang-barangnya di tas plastik atau karung kecil yang membuat banyak orang merendahkannya karena penampilannya.

Wah, memiliki pendidikan tinggi nyatanya tidak membuat profesor ini tinggi hati dan malah membiarkan saja saat orang lain mengejeknya karena penampilan, salut!

Tentu ini memberi pelajaran bagi kita agar tidak menilai seseorang dari penampilannya saja bukan?

(Arif Muhammad Ryan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar