Sadis, Pria Ini Potong Kepala Wanita dan Memakan Otaknya!

Jum'at, 06/12/2019 17:10 WIB
Pria di FilipinaPotong Kepala Wanita dan Memakan Otaknya. (Foto: tribune.net.ph)

Pria di FilipinaPotong Kepala Wanita dan Memakan Otaknya. (Foto: tribune.net.ph)

Jakarta, law-justice.co - Seorang pemuda berusia 21 tahun asal Filipina baru-baru ini ditangkap lantaran melakukan pembunuhan yang amat sadis. Bisa dibilang, pria tersebut kanibal.

Dilansir dari Daily Mirror, Jumat (6/12/2019), pria bernama Lloyd Bagtong (21) ini akhirnya diringkus oleh polisi dan membuat pengakuan mengejutkan.

Pria ini mengaku memotong kepala seorang wanita.

Kemudian dia memasknya dan makan pada bagian otaknya, demikianlah laporan yang ditangkap oleh polisi.

Hal yang lebih mengerikan lagi adalah, Lloyd mengaku melakukan pembunuhan itu karena dia lapar.

Setelah ditangkap bahkan dia tidak menyangkal, dan secara terang-terangan mengakui pembunuhan itu.

Dia mengakui pembunuhan itu, bahkan sebelum polisi mengerebek rumahnya di Baragay Casibole, Filipina.

Polisi menemukan pemadangan mengerikan di mana sebuah kepala terpenggal ditemukan.

Juga bersama dengan tubuh setengah tak berbusana tanpa kepala ditemukan 2 km jauhnya dalam kondisi terikat.

Berbicara kepada polisi, Lloyd mengaku melihat korbannya di dekat kuburan.

Dia memukul kepalanya sampai pingsan dengan benda logam alat pemotong rumput.

Menurut penuturannya, dia nekat melakukan hal itu lantaran lapar.

Bagian otaknya diambil kemudian dimasak olehnya.

Bagtong juga mengatakan kepada penyelidik bahwa dia memakan otak korbannya dengan nasi, sebelum melemparkan tengkorak itu ke dalam lubang di dekat rumahnya.

Kini polisi yang terkejut mengetahui fakta tersebut, meminta masyarakat mengidentifikasi korban wanita itu.

Menurut keterangan, Lloyd melarikan diri dari rumahnya ketika laporan bahwa seorang wanita tanpa kepala ditemukan.

Sabit yang digunakan untuk memenggal korban juga masih ada terselip di pinggangnya.

Kapten Ramoga seorang polisi setempat mengatakan, bahwa tersangka mungkin menderita kelainan mental berdasarkan kesaksian orang-orang.

"Tersangka membunuh korbannya karena dia berbicara dalam bahasa Inggris," kata Ramonga.

"Ini mungkin membuatnya kesal," sambungnya.

Sebelum pembunuhan itu, para saksi mata menyatakan mereka melihat Bagtong berjalan dengan seorang wanita yang diyakini sebagai korbannya di sepanjang jalan.

Selain tengkorak, polisi menemukan selembar kain bernoda darah, yang diyakini telah digunakan oleh Bagtong untuk membawa kepala korban dari tempat kejadian ke rumahnya.

Tersangka sekarang di bawah tahanan polisi, menunggu pengajuan kasus pembunuhan terhadapnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar