Polisi ke Mahasiswa Papua: Kalian Orang Hutan Tak Tahu Pakai Baju

Jum'at, 06/12/2019 09:30 WIB
Aksi protes atas penyerbuan dan ucapan rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya (Faja.co.id)

Aksi protes atas penyerbuan dan ucapan rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya (Faja.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Aktivis Papua, Naliana Gwijangge menyebut polisi melakukan tindak kekerasan dan ujaran rasial saat melakukan penangkapan terhadap mahasiswa dan aktivis Papua.

“Di gerbang ada Polwan bilang ‘kalian itu orang hutan, dari sononya tidak tahu pakai baju. Naik saja pelan-pelan’,” kata Naliana saat menjadi saksi fakta di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan seperti melansir indopolitika.com.

Naliana mengaku mendapat perlakuan itu secara langsung saat polisi melakukan penangkapan di asrama Papua di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Ia menceritakan, semula dirinya berada di toko serba ada dekat asrama itu bersama dengan Arina Lokbere yang kini tersangka dan juga Norince Kogoya.

Kata Naliana, mereka akan ditangkap di depan toserba. Karena ketakutan, Naliana memutuskan untuk lari menuju asrama, sedangkan dua kolega lainnya diamankan oleh pihak kepolisian.

Naliana pun mengaku tidak mengetahui alasan penangkapan itu. Saat tiba di asrama, polisi berusaha untuk membawa Naliana ke Polda Metro Jaya menggunakan sebuah mobil.

Dirinya yang mengenakan singlet saat itu meminta agar diberikan waktu untuk mengganti pakaian terlebih dahulu. Namun polisi malah menyeretnya masuk ke dalam mobil. “Jadi pas saya ditarik keluar, saya lagi berontak,” tambahnya.

Seperti diketahui, Dalam perkara ini, dugaan makar menyusul setelah terjadi pengibaran bendera bintang kejora di seberang Istana Kepresidenan, Jakarta, 28 Agustus.

Kemudian kepolisian melakukan penangkapan beruntun terhadap enam orang pada 30 dan 31 Agustus. Mereka kemudian ditetapkan sebagai tersangka kasus makar.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar