Ruja Ignatova, Ratu Kripto yang Menghilang Setelah Raup Rp57 T

Kamis, 28/11/2019 12:50 WIB
Ruja Ignatova. (Foto: Thetimes.co.uk)

Ruja Ignatova. (Foto: Thetimes.co.uk)

Jakarta, law-justice.co - Ruja Ignatova menyebut dirinya sendiri sebagai Ratu Kripto. Ia juga mengatakan jika telah menciptakan mata uang kripto atau cryptocurrency, OneCoin untuk menyaingi Bitcoin. Namun Ratu kripto ini menghilang setelah meraup Rp56 triliun.

Dilansir dari Tribunnews.com, Rabu (28/11/2019), Pada permulaan bulan Juni 2016, pengusaha perempuan berumur 36 tahun ini berbicara di panggung Wembley Arena, London, Inggris.

Di depan ribuan orang Ruja mengatakan OneCoin akan menjadi mata uang kripto terbesar dunia "bagi semua orang untuk melakukan transaksi dimanapun".

Bitcoin adalah mata uang digital pertama dan masih yang terbesar dengan nilai melonjak dari beberapa sen menjadi ratusan dolar pada pertengahan tahun 2016 karena tingginya minat para investor.

OneCoin, kata Ruja, akan menjadi "Pembunuh BitCoin".

Banyak yang sudah berinvestasi melalui OneCoin.

Warga Inggris sendiri mengeluarkan sekitar €30 juta atau Rp465 miliar pada enam bulan pertama 2016.

Dari bulan Agustus 2014 sampai Maret 2017, lebih dari €4 miliar atau Rp62 triliun diinvestasikan di puluhan negara.

Mulai dari Pakistan, Brasil, Hong Kong, Norwegia, Kanada, Yaman dan bahkan Palestina.

Bitcoin bergantung pada blockchain, sebuah bank data khusus yang dimiliki pemilik Bitcoin.

Setiap kali Bitcoin dikirimkan, catatan transaksi dimasukkan ke dalam buku setiap orang.

Tidak seorangpun - apakah itu bank, pemerintah atau orang yang menciptakannya - menguasai atau dapat mengubahnya.

Jen McAdam menerima pesan dari seorang teman tentang kemungkinan penanaman modal.

Perempuan ini mengklik link di komputer agar dapat untuk ikut serta sebuah webinar OneCoin.

Begitu seminar di internet rampung, Jen memutuskan untuk menginvestasi €1.000 atau Rp15 juta.

Tidak lama kemudian dia menanam €10.000 atau Rp155 juta uangnya sendiri.

Jen juga mendorong teman dan anggota keluarga untuk investasi €250.000 atau Rp3,8 miliar.

Dia menyaksikan nilai uangnya di situs OneCoin, berlipat sepuluh kali.

Tetapi kemudian Timothy Curry, seorang pengamat kripto memberitahu bahwa OneCoin hanyalah sebuah penipuan.

Selama beberapa minggu kemudian, Curry mengirimkan informasi lewat link, tulisan dan video YouTube.

Dia mengenalkan Jen kepada Bjorn Bjercke, pengembang blockchain yang mengatakan OneCoin tidak memiliki blockchain.

Ketika dirinya menanyakannya kepada pemimpin kelompok OneCoin, Jen mendapatkan jawaban bahwa pertanyaan itu adalah sesuatu yang dirinya tidak perlu ketahui.

Akhirnya pada bulan April 2017, dia mendapatkan jawaban.

"Ok, Jen...mereka tidak ingin mengungkapkan informasi itu, untuk berjaga-jaga jika terjadi masalah di lokasi di mana blockchain ditempatkan. Disamping itu sebagai sebuah aplikasi, hal ini tidak memerlukan server. Jadi ini adalah teknologi blockchain kami, server SQL dengan bank data."

Jadi kesimpulannya, lonjakan angka di situs OneCoin sebenarnya tidak ada nilainya - itu hanyalah angka yang diketik ke komputer oleh pegawai OneCoin.

Dr Ruja menghilang

Sementara itu, Dr Ruja tetap melakukan perjalanan untuk menjual mata uang digital itu.

Dari Makao, Dubai sampai Singapura, tempat pertemuannya penuh sesak dihadiri para penanam modal baru.

Dia juga mulai membeli properti jutaan dolar di ibu kota Bulgaria, Sofia dan Sozopol, tempat peristirahatan di Laut Hitam. Ruja juga berpesta di kapal mewah The Davina, mengundang bintang pop Amerika.

Tetapi masalah mulai muncul. Acara penukaran OneCoin menjadi uang kontan ditunda.

Para penanam modal menjadi semakin khawatir.

Ruja tidak muncul pada pertemuan di Lisabon, Portugal pada bulan Oktober 2017, padahal acara ini dilakukan untuk mengatasi masalah di atas.

Panggilan telepon dan pesan tidak dijawab. Kantor pusatnya di Sofia juga tidak mengetahui dimana Ruja berada.

Sebagian orang khawatir dia dibunuh atau diculik pihak bank, pihak yang paling mengkhawatirkan revolusi mata uang kripto.

Pada permulaan tahun ini, dokumen FBI yang diajukan ke pengadilan mengisyaratkan bahwa pada tanggal 25 Oktober 2017, hanya dua minggu setelah ketidakmunculan Ruja di Lisabon, perempuan ini terbang dengan menggunakan Ryanair dari Sofia ke Athena, Yunani.

Kemudian Ruja Ignatova sama sekali menghilang.

Mengapa orang percaya?

Para penanam modal mengatakan yang pertama kali membuat mereka tertarik adalah ketakutan bahwa mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.

Mereka membaca artikel terkait dan iri terhadap orang menjadi kaya lewat Bitcoin dan mereka berpikir OneCoin akan membuat mereka kaya.

Banyak orang juga terkesan dengan pribadi, keyakinan diri Dr Ruja.

Profesor Eileen Barker dari London School of Economics, London mengatakan: "Ketika sebuah ramalan mengalami kegagalan, mereka justru semakin mempercayainya."

"Terutama jika Anda tidak hanya menginvestasi sesuatu, tidak hanya uang tetapi juga keyakinan, reputasi dan kecerdasan."

Otorita Keuangan Inggris (FCA) memperingatkan pada bulan September 2016 di situsnya.

"Kami memandang para konsumen seharusnya berhati-hati saat berurusan dengan OneCoin. Kami mengkhawatirkan kemungkinan munculnya risiko negatif terhadap konsumen Inggris."

Tetapi kurang setahun kemudian, peringatan tersebut dicabut.

FCA mengatakan hal tersebut sudah cukup lama ditaruh di situs. Sementara pendukung OneCoin memandangnya sebagai bukti dukungan pemerintah Inggris terhadap OneCoin sebagai sebuah bentuk investasi yang sah.

FCA tidak menjawab permintaan wawancara BBC.

Tetapi kenyataan bahwa OneCoin beroperasi secara internasional juga menyulitkan pihak pemerintah.

Pada bulan Agustus tahun ini, polisi London mengakhiri penyelidikan yang telah dilakukan selama dua tahun.

"Perusahaan dan perseorangan di balik OneCoin berkantor di luar yurisdiksi Inggris. Sehingga kami tidak bisa mengidentifikasi aset di Inggris, yang dapat digunakan untuk memberikan ganti rugi kepada para investor Inggris."

Jen McAdam sekarang menjalankan kelompok Whatsapp bagi para investor OneCoin yang menyadari diri mereka telah ditipu.

"Mana dukungan? Mana bantuan? Semakin banyak orang yang akan mempromosikan ini. Ini adalah lampu hijau bagi para penipu OneCoin untuk tetap melanjutkan usaha mendapatkan lebih banyak uang dari orang tidak bersalah di Inggris, karena tidak ada penindakan."

Kepolisian London mengatakan kepada BBC:,"Tidak terdapat cukup bukti bagi dilakukannya proses hukum terhadap orang-orang di Inggris, kami tidak menyatakan secara khusus adanya kekhawatiran terkait OneCoin.

Kami membantu pihak penegak hukum asing terkait dengan penyelidikan terhadap pegawai OneCoin dan akan terus melanjutkan kebijakan ini. Jika Anda meyakini telah menjadi korban penipuan terkait dengan OneCoin atau menduga seseorang secara aktif memasarkan OneCoin, harap melaporkannya ke situs Action Fraud."

Sampai minggu ini, kantor pusat OneCoin tetap beroperasi - dan orang tetap memasarkan mata uang tersebut. Sementara keberadaan Ruja masih belum diketahui.

(Arif Muhammad Ryan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar