Mengapa Banyak Orang Masih Belanja Fashion secara Offline?

Senin, 25/11/2019 05:30 WIB
Ilustrasi (Okezone)

Ilustrasi (Okezone)

law-justice.co - Perkembangan teknologi yang begitu pesat mendorong pergesaran perilaku pada manusia. Termasuk dalam industri fashion Tanah Air.

Masyarakat kini tidak perlu repot-repot lagi datang ke mal hanya untuk membeli kebutuhan sandang seperti pakaian, celana, hingga aksesori fashion. Semuanya kini bisa Anda pesan di berbagai e-commerce, online shop, hingga market place melalui smartphone.

Menariknya, di saat retail fashion berlomba-lomba menyediakan fitur pembelian online pada website resmi mereka, ternyata masih banyak konsumen yang memilih untuk mendatangi toko retail offline dengan sejumlah alasan khusus.

Hal ini diakui oleh Leonardo Ginting selaku Direktur Ria Busana. Menurutnya, toko-toko retail offline masih menjadi pilihan utama kalangan menengah ke bawah karena menyuguhkan pengalaman yang berbeda.

"Kalau datang langsung ke toko itu ada experience-nya. Banyak konsumen yang datang karena ingin melihat langsung kualitas produk, sekaligus memberikan hiburan kepada anak-anak mereka," terang Leonardo Ginting seperti dilansir dari okezone

Ia pun tidak memungkiri bahwa sebagian besar konsumen yang berasal dari kalangan menengah ke bawah ini, belum terlalu aware dengan teknologi. Berbeda dengan generasi muda yang sudah khatam betul dengan hal-hal berbau media sosial, e-commerce, hingga market place.

Namun, dari segi kualitas dan inovasi produk toko retail offline sendiri sebetulnya tidak kalah dengan produk-produk yang dijual secara online. Pihaknya bahkan terus berinovasi demi menyeimbangkan dengan tren fashion yang sedang digandrungi oleh masyarakat luas.

Tak hanya itu, toko-toko retail pun kini sudah mulai berbenah diri. Beberapa di antaranya memutuskan untuk melalukan renovasi, demi menunjang kenyamanan para pengunjung yang sudah rela datang untuk menyambangi toko secara langsung.

"Kami juga selalu ngikutin tren. Untuk busana wanita sekarang lagi ngetren warna-warna earth tone, seperti hijau lumut dan pastel. Bahannya juga disesuaikan. Harus yang berkualitas tapi harganya tetap murah," papar Leonardo Ginting.

"Untuk penjualan online sendiri, toko-toko retail offline seperti kami sedang menuju ke arah sana. Sejauh ini kami masih membangun sistemnya, dan sudah mulai masuk ke market place juga," tukasnya

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar