Faisal Basri: Mau BUMN Bersih ? Jaga Pertamina dan PLN

Kamis, 21/11/2019 09:40 WIB
Faisal Basri, ekonom senior  (Radar-palembang.com)

Faisal Basri, ekonom senior (Radar-palembang.com)

Jakarta, law-justice.co - Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri mengatakan, jika ingin membenahi BUMN cukup fokus pada PT Pertamina dan PT PLN.

Sebab kata dia, keduanya memiliki size yang besar dan sangat berpengaruh.

"BUMN itu perlu jaga aja dua, yang lain udah deh tidak perlu terlalu. Pertamina dan PLN selamatkan negara ini. Kalau itu dijaga tidak dirampok sudah bagus banget. Bank memang besar, tapi kan bank asetnya tidak banyak, asetnya kredit. Tapi aset riil itu PLN dan Pertamina," ujarnya di Hotel Milenium, Jakarta, Rabu (20/11/2019) seperti melansir detik.com.

Sebelumnya Kementerian BUMN memberikan sinyal akan menempatkan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah di salah satu BUMN.

Santer terdengar keduanya akan memimpin BUMN besar seperti Pertamina dan PLN.

Sosok kedua orang itu terkenal tegas. Banyak pihak yang menduga, penempatan kedua orang itu untuk membersihkan BUMN dari praktik yang menyimpang.

Menanggapi itu, Faisal Basri yang juga Ekonom Senior Indef menilai Ahok dan Chandra merupakan sosok yang hebat. Tapi dia tidak yakin keduanya bisa membersihkan Pertamina dan PLN yang dia nilai sudah terlalu sistematis.

"Orang hebat bisa jadi tersandera kalau sistemnya sudah berat. Tidak bisa satu orang saja, harus tim. Contohnya Pak Tjip dulu kan orang luar Pertamina, bawah-bawahannya nggak dukung dia, jadi repot, diganjel terus. Kan yang kerja setiap hari kan pekerja itu," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Faisal jika pemerintah benar-benar ingin membersihkan Pertamina dan PLN harus menempatkan tim yang memiliki visi yang sama dengan Ahok dan Chandra.

"Jadi jangan dijerumuskan Ahok sendiri di suatu tempat, harus tim. Kalau tanpa tim, berat. Ahok bukan malaikat, tapi roh Ahoknya bisa menjadi motor perubahan, tapi tidak cukup," tutupnya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar