Bela Anies, Tengku Zulkarnain: Ngeri Tahun 2024 Kah?

Rabu, 20/11/2019 21:50 WIB
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustadz Tengku Zulkarnain (Muslim Obsession)

Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustadz Tengku Zulkarnain (Muslim Obsession)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain menanggapi secara positif terkait penertiban sejumlah bangunan di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Pemberesan dan pengembalian fungsi Danau Sunter di DKI jaya berjalan aman. Tanpa ratusan pihak kepolisian, apalagi TNI," kata Tengku melalui akun Twitter @ustadtengkuzul seperti dilansir dari Akurat.co, Rabu (20/11/2019).

Sebaliknya, Tengku mengkritik keras kalangan yang selama ini kontra dengan kebijakan pemerintahan Anies Baswedan, terutama penataan kawasan Sunter.

"Kata mereka kelompok seberang zalimlah inilah, itulah... Kerjanya menfitnah sang gubernur. Ngeri tahun 2024 kah...? Hemmmhh...," demikian tweet Tengku.

Tengku menjelaskan area sekitar Danau Sunter yang ditertibkan aparat pemerintah adalah tempat usaha yang berdiri di atas lahan saluran air milik negara.

"Bukan tempat tinggal warga biasa. Semoga Allah menyayangi gubernur DKI. Amin...," kata Tengku.

Kemarin, Anies Baswedan enggan mengomentari perihal penggusuran bangunan di sekitar Danau Sunter dan menyerahkannya kepada pemangku kepentingan setempat.

"Tanya ke wali kota Jakarta Utara saja ya," kata Anies.

Warga Sunter, tepatnya di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, meminta Anies untuk menepati janji kampanye sebelum menjadi gubernur.

"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur, katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye" kata salah seorang warga, Subaidah, kepada Antara, akhir pekan lalu.

Subaidah mengatakan hampir semua warga Madura yang bermukim di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII mendukung Anies saat pilkada lalu. Namun, janji tidak ada penggusuran tidak ditepati.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono menyebut Anies tidak konsisten karena pernah menjanjikan bahwa tidak akan ada penggusuran saat masa pemerintahannya.

"Apa yang diucapkan saat kampanye itu hanya `lip service` untuk mendapatkan simpati masyarakat, maka Pak Anies sampaikan program itu (tak menggusur). Tapi kan apa yang diucapkan tidak konsisten, faktanya hari ini Pak Anies melakukan penggusuran," katanya.

Meski demikian, anggota DPRD dari Gerindra M. Taufik mengatakan selama kampanye Anies tidak pernah berjanji untuk tidak melakukan penggusuran.

"Setahu saya nggak ada janji, kalau tidak ada penggusuran," kata Taufik.

Camat Tanjung Priok Syamsul Huda menegaskan yang dialami oleh warga Sunter bukanlah penggusuran tetapi penataan dan penertiban bangunan yang tidak sesuai dengan fungsinya.

"Kita melakukan penataan, bukan penggusuran," kata Syamsul.

Penataan itu dilakukan untuk mendukung program pemerintah menormalisasi saluran air sepanjang 400 meter dengan lebar sekitar enam meter. Wilayah tersebut rawan terjadinya genangan saat musim penghujan.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar