Tiap Malam Yasinan Biar Anies Menang, Sekarang Malah Digusur

Senin, 18/11/2019 14:45 WIB
Ilustrasi penggusuran. (Foto: Detik.com/Rengga Sancaya)

Ilustrasi penggusuran. (Foto: Detik.com/Rengga Sancaya)

Jakarta, law-justice.co - Warga Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara merasa kecewa dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Betapa tidak, mereka menjadi korban penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI.

Dilansir dari Merdeka.com, Senin (18/11/2019) kini mereka hanya bisa meratapi tempat selama ini berlindung dari hujan danpanas yang sudah rata dengan tanah.

Mereka merasa kecewa dengan Pemerintahan Daerah DKI Jakarta yang menggusur tempat tinggal mereka. Terlebih lagi, Pemda DKI Jakarta tidak memberikan solusi pasca penggusuran tersebut.

Seorang korban penggusuran menganggap apa yang dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta terhadap mereka bagaikan perlakuan terhadap binatang. Pasalnya mereka ditelantarkan dan diusir tanpa solusi sama sekali.

"Kami kaya binatang saja pak. Sudah dihancurkan (tempat) tinggal kami. Enggak ada relokasi," kata Mochamad Hasan Basri salah satu warga di lokasi.

Hal serupa dirasakan oleh Hendra yang juga merupakan salah satu korban penggusuran. Hendra merasa Gubernur Jakarta, Anies Baswedan tidak mempedulikan ia dan korban penggusuran lainnya.

Padahal menurut Hendra, warga Jalan Agung Perkasa VIII secara serempak memberikan dukungannya kepada Anies Baswedan saat Pilgub Jakarta lalu. Bahkan saking menggebunya, mereka melakukan Yasinan atau ritual membaca Surat Yasin secara bersamaan-sama demi mendoakan kemenangan Anies yang saat itu berpasangan dengan Sandiaga Uno.

"Di sini Yasinan tiap malam mas. Bahkan air (minum) saja kita patungan," kata Hendra.

Dukungan mereka didasarkan atas instruksi para kiyai di Madura yang meminta mereka untuk menambatkan dukungannya kepada Anies dan Sandi. Pasalnya Anies merupakan salah satu santri kiyai di Madura.

"Dari Madura menginstruksikan pilih Anies. Karen ini masih santrinya kiyai suku kita (Madura). Anak-anak takut juga sama kiyai sendiri," ungkap dia.

"Ya kita disuruh begitu sama kiyai kita ya ngikutin namanya guru ngaji kita," lanjutnya.

Selama masa kampanye, Anies sendiri belum pernah mengunjungi mereka. Namun sebagai jemaah yang taat terhadap kiyai mereka di Madura, maka mereka tetap kukuh memilih Anies saat Pilgub lalu.

Diketahui, warga korban penggusuran di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter sebagian besar merupakan suku Madura. Mereka mengaku telah menempati daerah itu sejak tahun 1985-an.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar