Detik-Detik Kepanikan Penumpang Saat Pilot Batik Air Pingsan

Senin, 18/11/2019 14:05 WIB
Batik Air. (sultimnews)

Batik Air. (sultimnews)

Jakarta, law-justice.co - Pesawat Batik Air Seri 320 nomor penerbangan ID 6548 rute Jakarta-Kupang mendarat darurat di Bandara El-Tari, Kupang, Minggu (17/11) kemarin.

Hal ini menyebabkan para penumpang mengalami kepanikan sebelum pesawat yang mereka tumpangi itu mendarat darurat.

"Mendarat darurat setelah 30 menit sebelumnya pesawat bergoyang-goyang di udara sebelum mendarat di Bandara El Tari Kupang," kata Libby Sinlaeloe, saat dihubungi seperti melansir CNNIndonesia.com.

Pesawat yang ia tumpangi tersebut mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang sekitar pukul 12.30 Wita. Dia juga menjelaskan ketika pesawat mendarat sampai ujung landasan, mesin pesawat langsung mati hingga akhirnya diambil alih co-pilot untuk menuju apron.

"Sehingga membuat suasana ribut dalam pesawat karena semua pada panik," katanya.

Setelah pesawat tiba di apron, kata dia, sejumlah petugas bandara langsung datang untuk mengevakuasi pilot.

Dia mengatakan, saat itu pilot terlihat dalam kondisi pingsan. Pilot Batik Air tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Kupang untuk mendapat penanganan medis.

Direktur Eksekutif Rumah Sakit Siloam dr Hans Lie membenarkan bahwa pihaknya menerima pasien yang berprofesi sebagai pilot yang masuk unit gawat darurat.

Namun, kata dia, pasien yang pilot Batik Air tersebut tiba dalam keadaan sadar dan hingga saat ini masih dalam penanganan oleh tenaga medis.

"Betul ada pasien pilot Batik Air yang ditangani IGD, tapi saya belum mengetahui siapa nama pasien tersebut," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro membenarkan terjadi gangguan kesehatan saat pilot tengah menerbangkan pesawat. Namun Danang memastikan Batik Air yang membawa tujuh kru dan 148 tamu itu sudah laik terbang.

"Seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan, dinyatakan laik terbang (airworthy for flight)," tegas Danang.

Danang menjelaskan, sebelum pendaratan darurat, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan.

Pilot terindikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas.

"Penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot (first officer) dan menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat (emergency landing). Kondisi ini sudah sesuai tindakan operasional penerbangan dalam buku manual," tegas Danang.

Usai kejadian, Batik Air menerbangkan pesawat pengganti dari Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) ke Kupang.

Pilot negatif narkoba

Kepala Bidang Himas Polda NTT AKBP Jo Bangun mengatakan bahwa hasil tes urine terhadap pilot maskapai penerbangan Batik Air Djarot Harnanto yang pingsan saat menerbangkan pesawat dengan rute Jakarta-Kupang negatif narkoba.

"Hasil tes urine yang dilakukan oleh Ditresnarkoba Polda NTT kepada yang bersangkutan menunjukkan hasil negatif, " katanya kepada wartawan di Kupang, Senin (18/11).

Pilot tersebut juga kata dia setelah dirawat di ruang IGD pada malam itu juga langsung dipindahkan ke kamar VIP untuk dirawat lebih lanjut.

Jo Bangun juga menambahkan bahwa Minggu (17/11) Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin bersama sejumlah perwiranya meninjau langsung kondisi pilot tersebut. Terlebih co pilot yang berhasil mendaratkan pesawat saat pilot utamanya mengalami kondisi tak sadarkan diri.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar