Gerindra: Kursi Wagub DKI Jakarta Bukan Milik PKS

Jum'at, 15/11/2019 16:45 WIB
Ketua Seknas Prabowo-Sandi, Muhammad Taufik (Foto: One Indonesia Satu)

Ketua Seknas Prabowo-Sandi, Muhammad Taufik (Foto: One Indonesia Satu)

law-justice.co - Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik kembali merespon polemik kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang masih kosong hingga saat ini. Taufik mengatakan 4 sosok calon yang diajukan partainya merupakan hal yang wajar, karena berangkat dari hasil evaluasi terhadap 2 calon dari PKS yang diajukan terdahulu.

Sehinnga Taufik menekankan langkahnya tersebut tidak ada hubungannya dengan kursi Wagub yang dianggap sebagai jatah dari PKS selaku partai yang kala itu mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno saat maju di Pilgub DKI Jakarta.

"Bukan soal milik, bahwa saya kira gak apa apa, saya kan udah ngajuin empat tinggal dipilih saja," ungkap Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat Seperti dikutip dari RRI News,Jumat (15/11/2019).

Taufik menjelaskan pengajuan 4 calon ini tidak bisa langsung ke DPRD, tapi musti melalui kesepakatan dengan PKS selaku rekan koalisi kala itu. Taufikpun mengaku telah berkirim surat ke PKS perihal 4 nama calon yang akan diajuian Gerindra.

Empat orang ini, antara lain Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Joko Yuliantono, Sekretaris Jenderal Gerindra Ariza Patria, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.

"Iya betul makanya empat orang itu saya ajukan ke PKS, suratnya udah lama (dikasih ke PKS)," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menegaskan polemik Kursi Wagub DKI Jakarta yang terkesan menghadapi buntu ini musti segera dievaluasi dan selesaikan. Kalau tidak kata dia nanti malah akan menimbulkan kerepotan dalam hal kerja – kerja Pemprov DKI Jakarta.

"Sekarang kan setahun enggak jalan, terus masa gak dievaluasi? Sementara ini (keputusan cawagub) gak jalan kan repot," tuturnya.

Seperti diketahui, sejak ditinggal Sandiaga Salahudin Uno tanggal 10 Agustus 2018 lalu untuk maju sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Calon Presiden, Prabowo Subianto, hingga kini kursi Wagub DKI Jakarta Masih kosong.

Tak kunjung terisinya kursi tersebut lantaran alotnya deal politik antara dua partai pengusung Gerindra dan PKS. PKS merasa berhak atas kursi tersebut karena ikut memenangkan pasangan Anies – Sandi di Pilgub DKI, sehinnga PKS mengajukan 2 kadernya a sebagai calon Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

Namun sejak diajukan hingga kini DPRD hingga kini tak kunjung menggelar Rapimgab untuk mengesahkan tata tertib pemilihan Wagub yang akan diseleksi oleh Panitia Pemilih (RRI)

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar